Bandung - Jelang lebaran 2011 ini masyarakat Kota Bandung diminta waspada dengan peredaran daging sapi golonggongan dan ayam mati kemarin (tiren) di pasar tradisonal. Meski diyakini tidak bakal ditemukan, masyarakat tetap hati-hati.
Hal tersebut disampaikan Divisi Humas Persatuan Pedagang Pasar dan Warung Tradisonal (Pesat) Jabar Agus Fadillah saat berbincang bersama detikbandung via ponsel, Sabtu (13/8/2011).
"Hingga hari ini, kami belum menemukan dan mendapat informasi adanya penjual daging golonggongan dan tiren. Saya dan pengurus Pesat sudah mengecek ke 34 pasar tradisional di Kota Bandung, hasilnya nihil," kata Agus.
Melihat kondisi tersebut, sambung Agus, maka diyakini para pedagang tidak memanfaatkan situasi mendekati lebaran nanti. Ia pun meminta kepada seluruh pedagang daging di Kota Bandung agar tetap berjualan sesuai etika dan melindungi konsumen.
"Jangan ada yang menjual golonggongan dan tiren. Daging tersebut tidak layak dikonsumsi dan bisa mengganggu kesehatan. Masyarakat harus tetap waspada," ucapnya.
Agus menyatakan sejak lima tahun terakhir setiap ramadan, belum ada kasus ditemukannya daging sapi golonggongan dan ayam tiren di Kota Bandung. Bila ditemukan penjual daging tersebut, Pesat meminta aparat kepolisian segera melakukan tindakan. Karena para penjual ayam tiren dan golonggongan sudah termasuk tindakan penipuan yang merugikan konsumen.
(bbn/bbn)
sumber : bandung.detik.com
Saturday, August 13, 2011
Waspada Peredaran Daging Golonggongan dan Tiren di Bandung
0 komentar:
-