Selain pameran tersebut, ditampilkan pula pembuatan karikatur tokoh-tokoh, workshop karikatur, dan lukis sepatu. Pameran ini terbuka untuk umum mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Presiden Direktur Panghegar Grup Cecep Rukmana mengatakan acara tersebut merupakan langkah awal membuka Mezzanine untuk menjadi art space. "Panghegar ingin memberikan kontribusi kegiatan sosial, seperti kegiatan seni dan budaya. Intinya kami ingin ruangan ini bisa menjadi tempat beragam kegiatan positif," ujar Cecep saat mebuka acara di GRP, Sabtu (6/8/2011).
Ia menuturkan, sejak dahulu Panghegar memberikan perhatian penuh terhadap seni dan budaya. GRP juga menyuguhkan suasana berbeda bagi masyarakat umum yang ingin menikmati workshop kartun, lukis sepatu atau sekadar menikmati kaligrafi dan fine art.
Tempat ini, kata Cecep, menjadi titik awal dalam berbagi kepada para seniman dan budayawan. "Kami berusaha memberikan ruang ini untuk apresiasi seni budaya," papar Cecep.
Dalam kesempatan ini, Abu Djumhur mengatakan pameran yang menampilkan karyanya itu ada dua jenis yakni fine art dan kaligrafi. "Karya yang dipamerkan di tempat ini sebenarnya karya yang akan dipersiapkan untuk pameran di Amsterdam pada Oktober mendatang," ucapnya saat memberi sambutan.
Dia menjelaskan, karya kaligrafi yang ditampilannya itu berupa serial religi. Sementara karya fine art yang dipajang ini menampilan lukisan dari bahan murah antara lain karung goni, dan anyaman.
"Dengan bahan tidak mahal itu bisa menjadi karya menarik bila kita kreatif," kata Abu Djumhur.
Pria tersebut merupakan seniman kelahiran Bandung 12 Juni 1964. Beberapa penghargaan pernah diraihnya seperti Best Nomine West Java Painting Comppetition, Winner of Islamic Calligraphy Competition in West Java 1982, dan Hold MURI for the Biggest Painting on Traditional Sundanese Umbrella atau The Biggest Payung Geulis in The World.
sumber : bandung.detik.com