-

Tuesday, August 02, 2011

Nagreg Menjadi Salah Satu Wajah Bagian Timur Kab. Bandung

KECAMATAN Nagreg menjadi salah satu wajah bagian timur Kab. Bandung, sebagai gerbang. Karena itu, kawasan Nagreg akan menjadi salah satu prioritas penataan khusus pemerintah terkait. Yaitu, penataan dengan konsep wisata.

Penataan itu sangat penting dilakukan karena kawasan Nagreg menjadi perhatian masyarakat nasional. Bahkan, sempat dibicarakan sejumlah warga di luar negeri. Nagreg selain terkenal dengan jalur lalu lintas kendaraan yang selalu padat, juga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Kecelakaan lalu lintas itu menimbulkan kepadatan dan kemacetan.

Untuk mengurai wajah kepadatan lalu lintas itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2008 hingga sekarang ini membangun jalur Lingkar Nagreg sepanjang 5,3 km. Ditargetkan atau sesuai dengan kontrak kerjanya pada Oktober 2011, pembangunan Lingkar Nagreg diharapkan selesai. Namun Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Lingkar Nagreg berharap, pembangunannya bisa dioperasionalkan pada H-10 Idulfitri mendatang, guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang hendak mudik maupun balik Lebaran.

Difungsionalkannya Lingkar Nagreg diharapkan bisa mengurai kepadatan volume kendaraan di jalur Jln. Raya Nagreg yang mencapai 8000 unit kendaraan per jam. Terkait dengan adanya pembangunan Lingkar Nagreg itu, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kab. Bandung menyatakan harus ada penataan di jalur jalan tersebut. Jangan sampai dengan adanya rencana pengoperasionalan jalur Lingkar Nagreg itu terdapat para pedagang tenda biru yang berdiri di pinggir jalur jalan tersebut. Pasalnya, dapat merusak keindahan jalur. Karena itu bersamaan dengan diberlakukannya Lingkar Nagreg harus dibarengi dengan pembangunan rest area.

Rest area itu untuk menempatkan para pedagang yang terkena imbas dari pembangunan Lingkar Nagreg. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 83 pedagang di bagian selatan Jln. Raya Nagreg, Kp. Pamuncatan, Desa/Kec. Nagreg, yang akan terkena imbasnya. Keinginan adanya penataan itu senada dengan para pedagang makanan yang ada di jalur tersebut. Dengan adanya rest area bisa dijadikan pasar wisata. Hal itu seiring dengan kondisi alam di jalur tersebut sangat menarik dan bagus. Sehingga akan memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengendara yang kebetulan lewat di jalur tersebut.

Daya tarik lainnya, pembangunan jalur Lingkar Nagreg mengitari perbukitan. Selain itu, pembangunannya pun dibarengi dengan konstruksi pembangunan semitunnel (semi terowongan) yang panjangnya 400 meter. Pembangunan semitunnel itu dengan cara membongkar perbukitan yang dalamnya 40-50 meter. Pembangunan semitunnel itu adalah yang pertama dibangun di Indonesia. Karena itu, pembangunan semitunnel itu bisa menjadi ikon pembangunan jalan di Kab. Bandung dengan mengedepankan konstruksi yang berbeda dari pembangunan lainnya.

Untuk itu, pembangunan Lingkar Nagreg akan menjadi kebanggaan bagi warga Kab. Bandung. Pembangunannya pun menghabiskan biaya ratusan milyar yang berasal dari APBN.

Untuk mempercepat pembangunan Lingkar Nagreg itu, sejumlah alat berat backhoe terlihat bekerja ekstra keras. Bahkan pengerjaannya pun dilakukan hingga malam. Kerja keras yang dilakukan para pekerja itu, guna mengejar target penyelesaian pembangunan jalur jalan tersebut.
Oleh: ENGKOS KOSASIH

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment