Shutterstock ilustrasi BANTUL, — Diduga kuat lantaran depresi karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, Ngatemo Pawiro (65), warga Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta, nekat bunuh diri.Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di blandar (kayu rangka bangunan) di ruangan dapur rumahnya, Selasa (24/52011) petang.Menurut Wagimin, tetangga korban, saat kejadian keadaan rumah sedang kosong karena semua keluarga korban baru menggarap sawah.Ketika anak-anak korban pulang, mereka sudah mendapati tubuh korban tewas tergantung dengan seutas tali plastik. Dugaan sementara, lanjut Wagimin, korban nekat mengakhiri hidupnya karena menderita penyakit infeksi prostat dan tak kunjung sembuh."Korban sudah dua kali menjalani operasi, tetapi belum sembuh. Korban juga punya penyakit susah tidur," kata Wagimin.Sementara itu, dihubungi terpisah, Kapolsek Piyungan Kompol Nurgiyantoro membenarkan kejadian tersebut. Setelah dievakuasi, lanjut Nurgiyantoro, petugas dari Tim Identifikasi Polres Bantul dan dokter Puskesmas Piyungan langsung mengambil sidik jari dan melakukan pemeriksaan tubuh korban.Hasilnya, petugas tidak menemukan tanda-tanda ada penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban. "Dari pemeriksaan petugas, korban dinyatakan meninggal murni karena bunuh diri. Korban langsung kami serahkan kepada pihak keluarga," kata Nurgiyantoro.
sumber : www.kompas.com
Tuesday, May 24, 2011
Susah Tidur, Ngatemo Memilih Bunuh Diri
0 komentar:
-