Bandung - Sekitar 20 orang yang tergabung dalam Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) dan Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) beraudiensi dengan Komisi A DPRD Kota Bandung dan diterima Sekretaris Komisi A Untung Mulyanto, Selasa (31/5/2011). Mereka mengadukan nasib 10 guru honorer di Kota Bandung yang tidak digaji selama lima bulan.
"Kami sangat menyesalkan ini. Mereka bekerja lima bulan, tapi mereka tidak mendapat gaji," ujar perwakilan guru, Iwan Hermawan.
Dijelaskan Iwan, hingga kini di Kota Bandung tinggal menyisakan 10 guru honorer. Harusnya, 10 guru itu masing-masing digaji Rp 1 juta per bulan per orang. Namun sejak awal tahun hingga hari ini, mereka tidak kunjung digaji.
Sebelum ngadu ke dewan, sambung Iwan, pihaknya sempat mempertanyakan hal itu ke Disdik Kota Bandung.
"Tapi Sekretaris Disdik (Dadang Iradi - red) justru balik nanya, apakah masih ada guru bantu di Kota Bandung. Ini sangat kita sesalkan," ungkap Iwan.
Menurutnya, sejak tahun 2003 hingga hari ini, sekitar 1.700 guru honorer sudah diangkat menjadi PNS. Sementara yang 10 orang terganjal usia sehingga tidak bisa mengikuti seleksi CPNS.
"Makanya kami menyampaikan hal ini ke Komisi A. Selain itu kami juga meminta Komisi A mengklarifikasi hal ini ke Disdik," tuturnya.
Selain itu, mereka juga meminta Disdik segera menyiapkan anggaran bagi guru honorer di tahun 2012. Sebab pada 2012, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jabar tidak mengalokasikan anggaran untuk gaji guru honorer.
"Kita mohon Disdik menganggarkan itu. Untuk 10 guru honorer ini yang dibutuhkan hanya Rp 120 juta per bulan," tandas Iwan.
(ors/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago