KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Wali Kota Solo Joko Widodo (kiri) dan wakilnya FX Hadi Rudyatmo saat akan dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2015 di Pendapi Gede Balaikota Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/7/2010). JAKARTA, - Jarang terdengar bahwa pejabat di Indonesia tidak mau menerima gajinya. Justru kebanyakan dari mereka meminta kenaikan gaji. Tetapi, pejabat yang satu ini, Wali Kota Solo Joko Widodo berbeda dengan pejabat lainnya. Selama menjabat sebagai wali kota, ia tidak pernah sekali pun mengambil gaji yang menjadi haknya. Hal ini dengan malu-malu diungkapkannya, ketika ditanya salah satu peserta seminar "Gerakan Perempuan Mewujudkan Good Governance" di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis (26/5/2011).
"Gaji wali kota Rp 6,5 juta. Potong pajak jadi Rp 5,5 juta. Saya tidak pernah nanya. Saya merasa, memang saya sebenarnya butuh uang, tapi ada orang lain yang lebih membutuhkan uang ini dari kita," tutur Joko sambil tersenyum.
Joko mengaku, ia dan istrinya memiliki pendapatan dari usaha lain. Oleh karena itu, ia merasa masih cukup terpenuhi kebutuhannya dengan hasil kerjanya yang lain. Sebelum menjadi wali kota, ia telah memiliki usaha mebel rumah dan taman, bahkan telah eksis di beberapa negara. Usaha ini tetap ia jalankan setelah terpilih menjadi wali kota.
"Kami hidupnya dari income yang lain. Saya enggak pernah pakai gaji saya. Hanya tandatangan slip gajinya. Tapi enggak pernah lihat uangnya," imbuhnya.
Selama menjabat, Joko menambahkan, ia tak pernah sekalipun melakukan lobi program-program kegiatannya dengan anggota Dewan. "Saya enggak suka melobi ke Dewan. Takutnya malah jadi ada "deal-deal" yang enggak jelas. Selama hampir lima tahun menjabat wali kota, kalau saya punya program, saya berikan pada koran minta dipublikasikan. Setelah itu, akan ketahuan dan terkumpul pendapat masyarakat. Nah kalau setuju, baru saya jalankan program itu. Kalau tidak setuju ya dikaji lagi," katanya.
Namun, Joko tak mau menceritakan lebih jauh lagi mengenai alasan yang melatari untuk tidak menerima gaji sebagai Wali Kota Solo. Ia hanya berharap bisa bekerja dan melakukan yang terbaik untuk kota Solo.
"Enggak usah ditanya lagi soal itu. Tadi itu saya terpaksa ngomong karena ada yang bertanya dalam seminar. Saya tidak ingin membahas soal itu," katanya sembari tertawa.
Joko Widodo telah dua kali terpilih menjadi Wali Kota Solo. Pria yang biasa disapa Jokowi ini terpilih pertama kali tahun 2005, dan terpilih kembali untuk masa jabatan 2010-2015.
sumber : www.kompas.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago