Bandung - Program Bidik Misi yang digelar pemerintah untuk membantu biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup mahasiswa miskin ternyata banyak yang menyalahgunakan. Dari 474 calon mahasiswa yang daftar ke Unpad untuk program tersebut, beberapa di antaranya tinggal di rumah mewah. Bahkan 150 orang mulai ragu apakah mereka miskin atau tidak.
Hal itu terungkap saat Unpad menyeleksi mahasiswa yang ikut program Bidik Misi. Unpad memiliki cara jitu.
"Kita punya program iseng. Ada dua cara yang kita lakukan. Yang pertama itu self declare. Jadi saat kita kumpulkan kemaren, saya tanya siapa yang benar-benar miskin. Lalu saya bilang, jika ada yang sebenarnya tidak miskin tapi mengaku miskin, akan kita doakan yang bersangkutan miskin beneran," ujar Rektor Unpad Ganjar Kurnia saat memberikan keterangan pers di Executive Lounge Kampus Unpad Dipati Ukur, Selasa (24/5/2011).
Rupanya, sambung Ganjar, dari 474 mahasiwa yang ikut program Bidik Misi tahun ini, sekitar 150 orang mengaku ragu-ragu akan statusnya. "Mereka jadi ragu-ragu dan mengaku akan berpikir terlebih dulu apakah mereka ini benar-benar miskin atau tidak," katanya.
Cara yang kedua, Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya melakukan verifikasi data dengan mendatangi rumah mahasiswa yang bersangkutan. Hasilnya cukup mengejutkan. Ada beberapa di antaranya yang memiliki rumah besar lengkap dengan kendaraan pribadi dan fasilitas lainnya.
"Kita menemukan beberapa di antaranya ada yang rumahnya di kompleks rumah mewah. Ada juga yang rumahnya besar dengan kendaraan pribadi. Ini menjadi catatan kami," katanya.
Unpad memiliki jatah 500 kursi untuk program Bidik Misi ini. Bidik Misi adalah program pemerintah untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup pada mahasiswa kurang mampu. Pemerintah meminta universitas untuk memberikan kursi pada mahasiswa dari keluarga miskin minimal 20 persen.
Untuk mahasiswa yang berhak mendapatkan program Bidik Misi ini sebenarnya Unpad menerima rekomendasi dari sekolah-sekolah asal mahasiswa tersebut.
(afz/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago