Berita,LONDON - Colin Ireland, seorang pembunuh berantai, ingin menjadi seorang Muslim. Alasannya sangat sepele. Dia ingin bisa mencicipi pedasnya masakan kari untuk menu makanannya di penjara.
Tidak hanya itu. Ireland, yang kini berusia 56 tahun, meminta agar diizinkan untuk menghadiri shalat Jumat. Padahal, dia belum menjadi seorang Muslim. Penjaga menolak permintaan Ireland karena mencurigai Ireland ingin ikut shalat Jumat hanya agar dapat waktu jam istirahat.
Pembunuh yang membantai lima pria gay itu kini bertekad untuk masuk Islam dari agama Kristen. Dia mengatakan kepada sesama narapidana di penjara Wakefield, West Yorkshire, bahwa perubahan imannya dipicu oleh makanan kari yang pedas.
"Kesukaan pada masakan kari tentunya menjadi alasan yang aneh untuk pindah agama,’’ kata seorang sumber. ‘’Ireland memang sangat menyukai masakan kari jamur. Masakan tersebut dipersiapkan terutama untuk narapidana Muslim di penjara.’’
Shalat Jumat
Ireland, yang merupakan mantan tentara dan ditempatkan di Sayap-B penjara, pernah memasukkan namanya dalam daftar narapidana yang minta izin untuk shalat Jumat. Namun, gubernur menolak aplikasinya karena ia adalah non-muslim.
Mereka berpikir Ireland ingin pindah agam untuk bisa hidup nyaman. "Mereka berpikir Colin hanya ingin gaya hidup yang lebih baik. Ini tak ada hubungannya dengan soal keyakinan,’’ kata sumber. ‘’Dia tidak bisa percaya betapa jauh lebih baik makanan untuk tahanan Muslim. "
Dame Anne Owers, Inspektur Kepala Penjara, menulis bahwa beberapa narapidana telah masuk Islam untuk mendapatkan tunjangan tambahan dan perlindungan. Semua penjara menawarkan menu halal. Beberapa narapidana menganggap menu halal lebih baik dari menu biasa yang ditawarkan.
Muslim juga dibebaskan dari pekerjaan dan pendidikan saat menghadiri shalat Jumat.
Pada tahun baru 1993, Ireland bercita-cita menjadi seorang pembunuh sebagai resolusi di tahun baru. Dia berpura-pura menjadi seorang teman sebelum akhirnya menyiksa dan membunuh korbannya yang merupakan gay.
Ireland tertangkap ketika ia diidentifikasi oleh rekaman CCTV dengan korban terakhirnya. Dia mengaku telah melakukan lima pembunuhan berantai. Dia dipenjara di Old Bailey pada Desember 1993.
sumber : www.republika.co.id