-

Friday, July 01, 2011

Dinkes Kota Bandung Selidiki Kematian Wartawan Chevy Ghanda

Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menelusuri penyebab kematian Chevy Ganda, wartawan senior Pos Kota yang meninggal dunia pada Kamis siang (30/6/2011). Hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan, wartawan Harian Pos Kota itu meninggal karena Pneumonia.

Namun pada saat proses pemusalaran dan pemakaman, ada pemandangan yang tak biasa. Empat petugas Dinkes Kota Bandung mengenakan baju tertutup kedap air berwarna putih menutup seluruh badan dari kaki hingga kepala seperti halnya penanganan pada kasus flu burung. Jenazah almarhum pun disegel sejak di RS hingga dibawa ke rumah. Jenazah dimasukkan ke peti mati dan dipaku.

Usai pemakaman, petugas memasukkan semua pakaian, sarung tangan dan kain sisa pemakaman ke dalam kantung-kantung plastik. Mereka kemudian membakar semuanya di lahan kosong dekat pemakaman.

Meski begitu, Dinkes tak mau menyebut wartawan yang telah berkiprah sejak tahun 1975 itu sebagai suspect.

"Pada penyakit menular, kita memang berikan perlakuan dengan protap tertinggi seperti itu," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyehatan dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Rita Verita saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/7/2011).

Ia mengatakan, almarhum Chevy dalam pemeriksaan terakhir didiagnosa terserang pnemonia. Namun pada Chevy, penurunan kondisi terjadi begitu cepat.

"Kelihatannya virusnya memang begitu progresif sehingga penurunan kondisinya juga cepat," katanya.

Sejak awal masuk rumah sakit, Dinkes telah mendapatkan laporan tentang kondisi almarhum dan kemudian memberikan stok tamiflu (obat untuk virus flu burung-red). Pada hari Selasa (28/6/2011) Vita pun mengaku telah menyarankan untuk pindah ke RSHS untuk observasi lebih lanjut, namun hal itu urung dilakukan.

Pengambilan sampel apus hidung dan tenggorokan pun telah diambil untuk pemeriksaan.

Sampai akhirnya diketahui, bahwa almarhum sempat kontak dengan unggas pada Selasa (21/6/2011). "Saya baru dengar dari keluarga bahwa almarhum sempat kontak dengan unggas," katanya.

Kepastian positif atau negatif untuk pemeriksaan flu burung itu pun baru bisa keluar dalam waktu 14 hari. Dinkes pun akan memantau kondisi keluarga almarhum untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment