RETNO H/"PRLM" KESENIAN tradisional Surak Ibra yang turun temurun sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan pemerintah Kolonial Belanda.*
BANDUNG,(PRLM).-Dalam rangka mengisi paket pegelaran seni budaya tradisional akhir pekan, Sabtu (2/7) Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat akan menggelar kesenian tradisional Surak Ibra dari Kab. Garut.
Kesenian tradisional yang turun temurun sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan pemerintah Kolonial Belanda, akan ditampilkan secara utuh oleh sekira empat puluh orang pemain bertempat di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House) Jalan Bukit Dago Selatan 53 A Bandung.
âPegelaran ini merupakan kesempatan sangat langka untuk disaksikan masyarakat Kota Bandung maupun wisatawan yang sedang melakukan kunjungan wisata ke Kota Bandung. Karena biasanya kesenian tradisional Surak Ibra hanya dipegelarkan pada waktu-waktu tertentu saja, semisal yang selama ini dilakukan kesenian Surak Ibra ditampilkan di peringatan hari jadi Kabupaten Garut,â ujar Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra, Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si., kepada PRLM.
Kesenian Surak Ibra yang saat ini dilakukan oleh generasi ke empat masyarakat Desa Cinunuk Kab. Garut merupakan bentuk sindiran ataupun symbol ketidak setujuan masyarakat Desa Cinunuk terhadap kesewenang-wenangan pemerintah colonial Belanda. Surak Ibra tercipta merupakan bentuk harapan terciptanya pemerintahan yang berdiri sendiri dan antara pemerintah dengan masyarakat bersatu. (A-87/kur)**
sumber : www.pikiran-rakyat.com