-

Monday, July 04, 2011

Masyarakat Masih Anggap Ekonomi Syariah Berkaitan Dengan Teroris

Masyarakat Masih Anggap Ekonomi Syariah Berkaitan Dengan Teroris

REPUBLIKA,JAKARTA - Pertumbuhan signifikan ekonomi berbasis syariah di dunia tidak menjadi jaminan bahwa masyarakat paham soal keuangan Islam. Faktanya, tidak sedikit kelompok masyarakat yang menganggap ekonomi berbasis syariah terkait dengan aktivitas teroris.

Kepala Divisi Keuangan Islam Thompson Reuters, Rushdi Siddiqui, menilai prasangka dan fanatik banyak terdapat pada negara yang tidak memahami operasionalisasi keuangan berbasis syariah. Persoalan itu membutuhkan pendidikan. "Para Evangelist menganggap keuangan syariah bertalian erat dengan pembiayaan terorisme. Pendapat serupa juga terjadi di AS," papar dia seperti dilansir dari Alarabiya, Senin (4/7).
 
Siddiqui menilai persoalan pendidikan gagal ditangani para pelaku ekonomi syaraiah. Itu sebabnya, ada semacam ketimpangan pemahaman antara satu kelompok masyarakat dengan yang lain. Padahal, setiap kelompok itu menginginkan pengetahuan ihwal perbedaan antara keuangan Islam dan konvensional.

Siddiqui juga mengatakan persoalan itu diperparah pula dengan ketiadaan jaringan antara pelaku ekonomi syariah. Semisal, kata dia, banyak bermunculan bank-bank syariah seperti bank syariah Thailand, bank syariah Kenya, bank syariah Inggris, dan lainnya. "Tapi, bank-bank ini tidak berbicara satu sama lain," katanya.

Sebaliknya, semua bank konvensional berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi itu tidak saja memudahkan mereka berkomunikasi secara eletronik dalam bertransaksi. Mereka juga telah menjelma menjadi komunitas keuangan. Komunitas itu yang selanjutnya mempromosikan informasi kepada masyarakat tentang bank konvensional berikut dengan produk-produk perbankan yang ditawarkan. "Sedangkan, kita tidak punya itu," papar dia.

Ke depan, Siddiqui mengharapkan agar masyarakat ekonomi syariah bisa membentuk satu wadah komunikasi sehingga dapat mengejar ketertinggalan dengan bank konvensional. Momentum pertumbuhan ekonomi syariah menjadi modal kuat guna menyatukan bank-bank syariah di seluruh dunia. Dengan demikian, percepatan pertumbuhan dan perkembangan syariah bisa melampaui bank konvensional. "Lebih penting lagi, pemahaman masyarakat tentang bank syariah tersalurkan," ujarnya


sumber : www.republika.co.id

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment