BOGOR, (PRLM).- "Pasantren" satu-satunya benteng terakhir yang diharapkan akan menjaga keberlangsungan bahasa Sunda. Di pesantren komunikasi masih menggunakan bahasa Sunda. Terjemahan sumber-sumber pengajian seperti sapinah. Sulam taopek, dll menggunakan bahasa Sunda. Walaupun sudah banyak khutbah yang disamapikan dalam bahasa Indonesia.
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Ganjar Kurnia menyampaikan hal itu pada Kongres Basa Sunda IX di Hotel Jaya Raya, Cipayung, Bogor, Selasa (12/7).
Ganjar mengatakan, ada banyak yang dapat dilakukan untuk ngamumule basa Sunda, mageuhan diri bangsa, antara lain merevolusi kurikulum pendidikan basa Sunda, mengubah metode pengajaran dari bahasa Sunda terkesan sulit menjadi mudah.
Caranya, kata Ganjar, dengan mengajarkan bahasa Sunda "beuki lila bueki resep" bukan "beuki lila beuki teu resep". Seperti mengajak siswa langsung ngawih. Isi kawih yang mendidik, bukan hanya akan menyenangkan siswa dalam mempelajari bahasa Sunda tetapi juga akan mengubah perilaku anak. (A-148/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Tuesday, July 12, 2011
"Pasantren" Benteng Terakhir Bahasa Sunda
0 komentar:
-