Merayakan hari raya juga bermakna peningkatan kualitas pribadi. Termasuk dalam meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol emosi. Berlatih menahan diri dari emosi tak hanya berlangsung saat Ramadhan hingga hari kemenangan. Seusai lebaran, kemampuan menahan diri dari petikaian juga perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
Dalam pernikahan, pertengkaran bak bumbu. Namun Anda bisa mengendalikan emosi agar kondisi ini tak memanas. Apalagi merusak kemenangan Anda setelah berlatih menahan diri sepanjang Ramadhan.
Saat bertengkar pilihlah kalimat bijak. Kata-kata bisa menjadi setajam pisau dalam menyakiti hati pasangan. Berikut beberapa trik dalam mengucapkan kalima penyejuk saat Anda dan pasangan dilanda pertikaian, disarikan dari buku The Happiness Project, yang ditulis Gretchen Rubin.
1. "Tolong pahami pendapatku."
Semakin terjadi perbedaan pendapat, semakin sempit cara Anda berdua dalam berpikir. Cobalah untuk berempati. Lontarkan kalimat ini sebelum memulai percakapan, demi memastikan Anda dan dia tetap memedulikan pasangan masing-masing.
2. "Ini penting buat aku. Tolong dengarkan."
Ketika bertengkar masing-masing kerap mengabaikan pendapat pasangannya. Ucapkan kalimat ini, untuk meminta perhatiannya, lalu tunggulah hingga beberapa detik sebelum menyampaikan poin-poin paling penting pada pasangan.
3. "Aku juga salah."
Memang paling mudah menyalahkan pasangan sebagai pihak yang menciptakan masalah tersebut. Namun tak seorang pun senang bila disudutkan. Untuk itu, cobalah mengakui andil Anda dalam terjadinya suatu masalah, tak peduli betapa pun kecilnya.
4. "Ini bukan hanya masalah kamu, tetapi masalah kita berdua."
Pernyataan ini bisa mengubah dinamika pertengkaran - yang awalnya hanya masalah Anda atau masalah dia- menjadi bagaimana Anda dan dia berusaha mengatasi masalah tersebut.
5. "Ya sudah, kita berpikir dululah."
Terkadang hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah berhenti berbicara. Beri waktu bagi Anda berdua untuk berpisah, menenangkan diri dan saling berpikir. Bila mungkin, tunda satu atau dua hari untuk bertemu lagi. Dengan demikian Anda memberi kesempatan kepada amarah untuk mereda lebih dulu.
6. "Aku sayang sama kamu."
Tak ada sesuatu pun yang sanggup meluluhkan hati seseorang yang tengah emosi, kecuali menyampaikan perasaan Anda yang paling dalam kepadanya. Anda akan segera menyadari, bahwa dirinya sangat berarti untuk Anda, dan Anda tak ingin kehilangan dia hanya karena memuaskan rasa kesal yang tak ada habisnya.
Dalam pernikahan, pertengkaran bak bumbu. Namun Anda bisa mengendalikan emosi agar kondisi ini tak memanas. Apalagi merusak kemenangan Anda setelah berlatih menahan diri sepanjang Ramadhan.
Saat bertengkar pilihlah kalimat bijak. Kata-kata bisa menjadi setajam pisau dalam menyakiti hati pasangan. Berikut beberapa trik dalam mengucapkan kalima penyejuk saat Anda dan pasangan dilanda pertikaian, disarikan dari buku The Happiness Project, yang ditulis Gretchen Rubin.
1. "Tolong pahami pendapatku."
Semakin terjadi perbedaan pendapat, semakin sempit cara Anda berdua dalam berpikir. Cobalah untuk berempati. Lontarkan kalimat ini sebelum memulai percakapan, demi memastikan Anda dan dia tetap memedulikan pasangan masing-masing.
2. "Ini penting buat aku. Tolong dengarkan."
Ketika bertengkar masing-masing kerap mengabaikan pendapat pasangannya. Ucapkan kalimat ini, untuk meminta perhatiannya, lalu tunggulah hingga beberapa detik sebelum menyampaikan poin-poin paling penting pada pasangan.
3. "Aku juga salah."
Memang paling mudah menyalahkan pasangan sebagai pihak yang menciptakan masalah tersebut. Namun tak seorang pun senang bila disudutkan. Untuk itu, cobalah mengakui andil Anda dalam terjadinya suatu masalah, tak peduli betapa pun kecilnya.
4. "Ini bukan hanya masalah kamu, tetapi masalah kita berdua."
Pernyataan ini bisa mengubah dinamika pertengkaran - yang awalnya hanya masalah Anda atau masalah dia- menjadi bagaimana Anda dan dia berusaha mengatasi masalah tersebut.
5. "Ya sudah, kita berpikir dululah."
Terkadang hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah berhenti berbicara. Beri waktu bagi Anda berdua untuk berpisah, menenangkan diri dan saling berpikir. Bila mungkin, tunda satu atau dua hari untuk bertemu lagi. Dengan demikian Anda memberi kesempatan kepada amarah untuk mereda lebih dulu.
6. "Aku sayang sama kamu."
Tak ada sesuatu pun yang sanggup meluluhkan hati seseorang yang tengah emosi, kecuali menyampaikan perasaan Anda yang paling dalam kepadanya. Anda akan segera menyadari, bahwa dirinya sangat berarti untuk Anda, dan Anda tak ingin kehilangan dia hanya karena memuaskan rasa kesal yang tak ada habisnya.