BANDUNG, (PRLM).- Orang yang melakukan pemeriksaan anti Hepatitis A Virus (HAV) mengalami peningkatan dua kali lipat seminggu ke belakang dibanding hari sebelumnya. Hal itu paska merebaknya kasus hepatitis A yang banyak menyerang mahasiswa Unpar beberapa waktu lalu. Pemeriksaan anti HAV berguna untuk melihat ada tidaknya infeksi hepatitis A pada seseorang.
Demikian disampaikan Wini dari Bagian Produk Laboratorium Klinik Prodia Wilayah IV, kepada PRLM di kantornya, Sabtu (29/10), ketika diminta pendapatnya ada tidaknya peningkatan permintaan pemeriksaan anti HAV. Ada peningkatan dari hari biasanya hingga dua kali lipat seminggu kebelakang ini, katanya.
Menurut Wini pemeriksaan anti HAV ini ada dua macam yaitu yang total dan yang IgM (Immuniglobulin M). Pemeriksaan anti HAV total untuk melihat sudah berapa lama seseorang terinfeksi virus hepatitis A bila misalnya memang orang tersebut terinfeksi virus hepatitis A.
Sedangkan pemeriksaan anti HAV IgM untuk melihat infeksi virus hepatitis A yang baru sehingga bila hasilnya positif artinya saat itu orang tersebut sedang terinfeksi. Yang mengalami peningkatan itu yang melakukan pemeriksaan anti HAV IgM, ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Ciumbuleuit, dr. Deborah J Rattu di tempat terpisah mengatakan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit hepatitis A ini diharapkan memperhatikan kebersihan diri dan sanitasi umum. Salah satunya dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya membiasakan mencuci tangan dengan baik dan benar setelah ke belakang dan ketika akan makan, ucapnya.
Menurut Deborah, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kasus hepatitis A yang menimpa mahasiswa Unpar. Untuk keperluan tersebut, direncanakan Rabu (2/11) akan dilakukan pengambilan sampel air dan makanan. Akan diambil sampel juga dari kantin, ungkapnya. (A-62/A-88)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Demikian disampaikan Wini dari Bagian Produk Laboratorium Klinik Prodia Wilayah IV, kepada PRLM di kantornya, Sabtu (29/10), ketika diminta pendapatnya ada tidaknya peningkatan permintaan pemeriksaan anti HAV. Ada peningkatan dari hari biasanya hingga dua kali lipat seminggu kebelakang ini, katanya.
Menurut Wini pemeriksaan anti HAV ini ada dua macam yaitu yang total dan yang IgM (Immuniglobulin M). Pemeriksaan anti HAV total untuk melihat sudah berapa lama seseorang terinfeksi virus hepatitis A bila misalnya memang orang tersebut terinfeksi virus hepatitis A.
Sedangkan pemeriksaan anti HAV IgM untuk melihat infeksi virus hepatitis A yang baru sehingga bila hasilnya positif artinya saat itu orang tersebut sedang terinfeksi. Yang mengalami peningkatan itu yang melakukan pemeriksaan anti HAV IgM, ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Ciumbuleuit, dr. Deborah J Rattu di tempat terpisah mengatakan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit hepatitis A ini diharapkan memperhatikan kebersihan diri dan sanitasi umum. Salah satunya dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya membiasakan mencuci tangan dengan baik dan benar setelah ke belakang dan ketika akan makan, ucapnya.
Menurut Deborah, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kasus hepatitis A yang menimpa mahasiswa Unpar. Untuk keperluan tersebut, direncanakan Rabu (2/11) akan dilakukan pengambilan sampel air dan makanan. Akan diambil sampel juga dari kantin, ungkapnya. (A-62/A-88)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com