BANDUNG, (PRLM).- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, rencananya pekan depan mulai melakukan normalisasi Sungai Citarum. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjelaskan, projek normalisasi Sungai Citarum yang memakan waktu tiga tahun itu, menyedot dana sekitar Rp 1,3 triliun.
"Normalisasi akan dilakukan dari Sapan hingga Saguling. Normalisasi bermacam-macam mulai dari konservasi hutan, pembuatan check dam dan embung, atau pengerukan. Projek ini akan selama tiga tahun yaitu sejak tahun 2011 hingga 2013 yang pelaksanaannya dilakukan pihak ketiga pemenang tender atas pengawasan langsung dari pusat, yaitu BBWS Citarum," kata Heryawan, di Gedung Negara Pakuan, Jumat (4/11).
Heryawan menandaskan, campur tangan pemerintah pusat, seperti BBWS Citarum, memang diperlukan dalam menangani Sungai Citarum. "Mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan permasalahan banjir yang menimpa masyarakat di sepanjang Sungai Citarum. Kalau jadi, launching projek ini 9 November mendatang oleh Kementrian Pekerjaan Umum," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Citarum Hasanudin, tidak bisa dihubungi. Wartawan mendapat keterangan dari pejabat pembuat komitmen sungai - pantai 1 Ahmad Sajidin. Ahmad menegaskan, pelaksanaan projek normalisasi Citarum itu justru bakal molor alias mundur dari tenggat waktu yang direncanakan. "Karena faktor cuaca. Hujan terus sehingga air sungai meluap. Kalau air sungai tinggi, pekerjaan pengerukan akan sia-sia karena air banjir membawa sedimen," ujarnya.
Ahmad menuturkan, yang mundur hanyalah waktu pengerukan saja. Sementara untuk pekerjaan normalisasi lainnya seperti pemasangan safe tile (tembok penahan tanah/tanggul), parafet beton, pedestrian bridge dan lainnya, tetap dilaksanakan. "Namun kalau keadaan memungkinkan, pengerukan yang rencananya dilaunching di Bale Endah pada tanggal 9 November, bisa saja dilakukan. Tergantung tinggi muka air tanah nanti," ucapnya.
Ahmad menjelaskan, Sungai Citarum yang dikeruk di tahap awal itu mencapai 45 km. Itu terbentang dari Sapan hingga Nanjung (Marga Asih). "Pengerukan sedimentasi itu dilakukan di Sungai Citarum serta anak-anak sungainya seperti Cisangkuy, Citarik, Cikeruh, Cisaranten, dan Cipamokolan."
Anggaran untuk normalisasi tahap 1 itu, kata Ahmad, menelan biaya hingga Rp 235 miliar dengan pemenang tendernya adalah PT Waskita Karya. "Projek normalisasi Citarum ini adalah projek multi years. Akan berlangsung selama tiga tahun yaitu tahun 2011, 2012, hingga 2013," ujarnya. (A-128/das)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com