-

Friday, May 20, 2011

Magelang Tak Berdaya Soal Cagar Budaya

MAGELANG, KOMPAS - Sejumlah bangunan bersejarah di Kota Megelang, Jawa Tengah, terancam kebaradaannya. Setelah kampung 'kolonial' Kwarasan, Kecamatan Magelang, Tengah mengalami banyak perubahan, kini giliran gedung bekas Bioskop Kresna di Jalan A Yani di kawasan Pecinan yang dipugar.Sejak beberapa hari lalu nampak sejumlah pekerja sedang menghancurkan menara depan gedung yang pernah menjadi tempat hiburan favorit masyarakat pada era 1950-an. "Walaupun bangunan tersebut bukan bangunan peninggalan kolonial, namun seharusnya gedung tersebut masuk dalam daftar benda cagar budaya yang dilindungi. Karena bangunan yang berdiri pada tahun 1865 ini bernilai sejarah," ujar Bagus Priyana, pemerhati bangunan tua Komunitas Kota Toea Magelang, Jumat (20/5/2011).Menurut Bagus, Pemkot tidak berdaya melihat bangunan-bangunan itu dipugar, apalagi sampai menghilangkan bentuk asli. Itu karena Pemkot Magelang memang tidak memiliki regulasi jelas atau peraturan daerah yang mengatur perlindungan bengunan cagar budaya.Selama ini, menurut Bagus, upaya perlindungan bangunan mengalami banyak kendala, terutama bangunan tua yang dimiliki oleh perorangan. "Jika ada perda, pemilik tidak bisa seenaknya merombak walaupun itu milik pribadi, sebab ada aturannya," katanya.Pemerhati kota tua dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Wahyu Utami mengatakan, ketiadaan perda yang mengatur bangunan bersejarah bagi Kota Magelang yang sudah berusia 1.105 tahun adalah sebuah ironi. Hal itu bisa menjadi ancaman bagi upaya pelestarian bangunan tua. "Upaya tersebut sangat sulit jika tidak ada payung hukum yang kuat," ujarnya.Dengan banyaknya bangunan bersejarah yang rusak, bisa berimbas pada berkurangnya nilai jual Kota Magelang sendiri. Menurut Wahyu, banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi bangunan bersejarah di Kota Magelang untuk napak tilas atau mengenang sejarah. "Namun jika simbol-simbol sejarah tersebut rusak, nilai itu dengan sendirinya akan berkurang. Dan orang yang ingin mengunjungi Kota Magelang kian berkurang," jelasnya.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment