SHUTTERSTOCK Ilustrasi. SURABAYA, KOMPAS — Penyerapan beras petani oleh Perum Bulog terkendala akibat belum disesuaikannya harga pembelian pemerintah. Wakil Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur Rusdianto menyebutkan, hingga akhir masa panen pertama 2011, Bulog hanya mampu menyerap 185.000 ton atau 28 persen dari target penyerapan Januari-April sebanyak 661.000 ton.Secara nasional, dari target 3,5 juta ton selama 2011, Bulog baru menyerap sekitar 700.000 ton hingga akhir April.Kendala penyerapan di lapangan karena harga di pasaran jauh lebih tinggi daripada harga pembelian pemerintah (HPP). Harga beras di pasaran Rp 5.500 hingga Rp 5.800 per kilogram di tingkat produsen, sementara HPP sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 sebesar Rp 5.060 per kilogram.Harga gabah kering giling (GKG) sesuai dengan inpres tersebut pun nyaris sama dengan harga gabah kering panen (GKP). Harga GKG sesuai dengan inpres sebesar Rp 3.345 per kilogram, sedangkan GKP di pasaran mencapai Rp 3.200 per kilogram."Kondisi tersebut mendorong Bulog menyiapkan beberapa langkah antisipasi, antara lain mempermudah saluran mitra kerja, terutama badan usaha, untuk menjadi mitra kerja Bulog. Langkah lain, gencar menawarkan kontrak kepada kelompok tani skala kecil, seperti Koperasi Petani (Koptan) atau Gabungan Koperasi Petani (Gapoktan)," tutur Rusdianto, Rabu (4/5/2011).Kendati demikian, kata dia, Bulog tetap bisa memenuhi target karena diperkirakan petani akan melepas stoknya menjelang masa panen kedua dan ketiga pada Juni dan Oktober mendatang. Untuk masa panen pertama biasanya petani masih menyimpan sekitar 25 persen dari keseluruhan hasil panen. Target pengadaan Bulog Divre Jatim untuk 2011 sebesar 1,15 juta ton.
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago
Superb blog post, I have book marked this internet site so ideally I’ll see much more on this subject in the foreseeable future!