k20-11 Sesampainya di rumah, Masbukhin, mualim 1 MV Sinar Kudus langsung bersujud syukur. KEDIRI, KOMPAS — Suasana haru mengiringi kepulangan Masbukhin, mualim 1 Kapal MV Sinar Kudus di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (8/5/2011) pukul 22.00.Keluarga menyambutnya dengan histeris, sementara Masbukhin langsung sujud syukur. Said, kakek mertua Masbukhin, merasa lega dengan kepulangan cucu menantunya itu. Ia mengaku bahwa hatinya bergetar saat didekap oleh Masbukhin."Hati ini rasanya lega, syukurlah dia tidak apa-apa," ujar kakek yang tinggal berdampingan dengan rumah Masbukhin ini. Sementara itu, Ninik Aisiyah, bibi Yunita (istri Masbukhin), tidak dapat menahan perasaan harunya.Tangis kebahagiaan dan kalimat takbir langsung pecah ketika pelaut itu turun dari mobil penjemputnya. "Allahu Akbar...." teriak Ninik sambil berlari menyambut Masbukhin. Ia merasa dekat dengan Masbukhin karena selama ini dialah yang menjodohkan Yunita dengan Masbukhin.Oleh sebab itu, Masbukhin sudah dianggap anaknya sendiri. "Sampai anak bungsunya (Tyo), saya yang banyak merawatnya," lanjut Ninik."Alhamdulillah. Atas berkat-Mu ya Allah...," ucap Masbukhin sambil berlinang air mata.Masbukhin dijemput dari Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, sebagaimana rekan-rekannya. Penjemputnya adalah Yunita dan kedua anaknya serta Yatiningsih, ibu Yunita.Kepulangannya lebih lambat daripada Sugiyanto karena Masbukhin masih harus menangani banyak urusan sebelum pulang. Ia sampai di rumah menjelang tengah malam. Namun, banyak tetangga yang datang untuk turut serta melakukan penyambutan.