Bandung - Manajemen Persib dan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dinilai tidak memahami sepakbola. Hal itu yang membuat prestasi Persib musim ini terpuruk dan hanya mampu finish di posisi 7 klasemen akhir LSI.
"Yang saya lihat, di manajemen tidak ada yang paham dengan sepakbola. Mereka hanya sekedar suka sepakbola," tegas mantan pemain belakang Persib era 1970-an, Risnandar Soendoro saat ditemui detikbandung di Kantor Pengcab PSSI Kota Bandung, Jalan Gurame, Rabu (29/6/2011).
Selain tidak paham sepakbola, manajemen Persib pun dinilai Risnandar terpecah. Hal itu terlihat dari penunjukkan pelatih Daniel Darko Janackovic oleh konsorsium, sementara manajemen tim tidak menginginkan sosok pria berpaspor Prancis itu.
"Mungkin ada ego masing-masing. Kalau ada kesepakatan sejak awal (antara manajemen dan konsorsium) soal pelatih ini, semuanya akan berjalan mulus," jelas Risnandar.
Bahkan tidak cukup di situ, Daniel kemudian diganti Jovo Cuckovic. Selanjutnya, posisi Jovo pun digantikan Daniel Roekito.
"Sangat luar biasa, dalam satu musim kompetisi ada tiga pelatih yang gonta-ganti menangani Persib. Ini kan jadi pertanya, ada apa, kenapa," sindir Risnandar.
Pergantian dari satu pelatih ke pelatih lain, jelas menimbulkan dampak negatif bagi tim. "Bagaimana bisa bikin suatu tim bagus, sementara gesekan di manajemen berakibat fatal terhadap pemain dan tim," katanya.
Risnandar mengingatkan, hal semacam itu jangan kembali terjadi dalam persiapan Persib musim depan. Manajemen dan seluruh unsur tim harus punya visi-misi serta kesepahaman. "Kalau caranya seperti itu, akan saling tarik-menarik," tandasnya.
(ors/tya)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago