LUMAJANG, - Seorang peneliti asal Jepang, Takeshi Nishimura memantau aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. "Nashimura mengecek alat pendeteksi gempa yang pernah dipasang pihak Jepang pada tahun 2010. Kunjungan peneliti asing itu merupakan kunjungan biasa seperti peneliti lainnya," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Suparno, Jumat (24/6/2011). Dikatakan oleh Suparno, Nashimura hanya sehari semalam berada di PPGA Semeru, yakni dari Kamis (23/6/2011) hingga Jumat (24/6/2011). "Kunjungan peneliti Jepang tersebut hanya berlangsung satu hari satu malam dan pagi tadi sudah bertolak pulang ke negaranya," tuturnya. Peneliti Jepang itu datang ke PPGA Semeru untuk memeriksa alat pemantau Gunung Semeru yang memang merupakan bantuan dari Jepang. Peneliti Jepang pernah memasang Bore Hole Tiltmeter pada tahun 2010 yang merupakan sebuah alat yang mampu mendeteksi lebih dini aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibandingkan dengan alat seismograf. "Titik berat penelitian Nishimura untuk mengetahui sejauh mana alat pemantau yang dipasang pihak Jepang itu bisa bekerja dengan baik, serta dia ingin mengetahui perkembangan karakteristik Semeru terkini," paparnya. Ia menuturkan cara kerja alat perekam getaran gempa milik Jepang yang dipasang di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu hampir sama dengan alat seismograf, namun lebih canggih teknologinya dan dipasangi kamera CCTV. "Tambahan alat pendeteksi gempa yang canggih itu diharapkan dapat mendeteksi lebih dini terkait kondisi Semeru yang kini berstatus Waspada (Level II)," katanya menjelaskan. PPGA Semeru di Gunung Sawur sudah memiliki lima seismograf yang sudah dipasang di lereng hingga puncak Semeru untuk memantau aktivitas gunung yang memiliki keindahan eksotik tersebut.
sumber : www.kompas.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago