REPUBLIKA, MUMBAI - Banyak Muslim di kota Mumbai menghabiskan Rabu malam dalam doa-doa di masjid-masjid dan surau. Suasananya seperti Hari Raya Nyepi di Bali, dimana Muslim meminimalisasi diri untuk berada di luar rumah atau masjid dan meluangkan banyak waktu untuk berkontemplasi dan berdoa.
Mereka melakukannya untuk memperingati Isra Mi'raj, kenaikan Nabi Muhammad berabad silam ke akhirat.
Tempat ibadah di kota itu menampung jamaah dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Masing-masing khusyuk dalam doa.
Di India, Isra Mi'raj diperingati sebagai 'malam sakral' ketika Nabi diyakini telah melakukan perjalanan ke surga dan kembali. Menurut Quran, ini adalah acara khusus dalam kehidupan Nabi. Disebut "perjalanan malam" - Nabi memulai perjalanan dari Makkah ke Masjid Aqsa di Jerusalem dan dari sana ke surga. Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang apakah kenaikan Nabi ke surga adalah perjalanan tubuh atau pengalaman spiritual, semua orang mengakui pentingnya acara ini.
"Ini adalah malam yang diberkati ketika Nabi pergi ke surga dan menemui nabi-nabi lain, termasuk Musa dan Ibrahim. Ini adalah malam ketika Nabi menerima perintah tentang berapa kali umat Islam harus shalat dalam sehari. Banyak Muslim mencari pengampunan dari Allah pada malam ini, "kata ulama setempat, Maulana Mahmood Daryabadi.
Dikatakannya, saat Nabi kembali dari Mi'raj dan menyebutkan pengalaman spektakuler pada orang-orang di sekelilingnya, banyak dari mereka tidak percaya. Kemudian mereka pergi ke Abu Bakar, sahabat Nabi, yang juga menjadi khalifah pertama setelah kematian Nabi dan bertanya apakah dia percaya. Abu Bakar mengatakan ia percaya.
Sama seperti Abu Bakar RA, Muslim India adalah Muslim yang percaya pada perjalanan suci Rasulullah itu. "Selain mencari pengampunan, malam ini kami khusus berdoa untuk membangun perdamaian," tambah Daryabadi.
sumber : www.republika.co.id