Bandung - Ketidakharmonisan antara pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (HaDe) dinilai sebagai salah satu penyebab belum optimalnya pembangunan di Jabar.
Hal itu diungkapkan Tokoh Masyarakat Jabar yang juga merupakan Mantan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim dalam diskusi publik 'Menelaah Tiga Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar' di Gedung Indonesia Menggugat Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu (24/6/2011).
"Yang namanya gubernur dan wakil gubernur itu ya satu paket. Sepanjang tidak duduk bersama maka kebijakan sulit dibuat," ujar Tatang.
Ia mengaku, sejak awal sudah melihat pasangan yang diusung oleh PKS dan PAN ini sudah tidak kompak. "Mereka itu kelihatan tidak harmonis. Entah karena latar belakang berbeda, beda partai, atau pembagian tupoksi yang tidak jelas," katanya.
Tatang mengatakan, seharusnya antara gubernur dan wakil gubernur saling mendukung dalam tugas dan fungsinya. Yang paling utama, tugas Wakil Gubernur adalah untuk mem back up tugas dan kebijakan gubernur.
"Wakil gubernur yang membiarkan gubernur melakukan kesalahan juga salah. Saya lihat dua-duanya tidak harmonis karena dari awal saja Pakuan (sebutan untuk rumah dinas Gubernur Jabar-red) diperebutkan," katanya.
Harapannya, di sisa periode kepemimpinan mereka, keduanya bisa membangun komunikasi dan sinergi yang baik demi kemajuan Jabar. "Sebagai warga Jabar, kami hanya bisa mengkritik secara konstruktif," katanya.
(tya/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago