Bandung - Untuk tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Badan Rukyah Center (BRC) menyiapkan 3.000 lintah. Rekor yang ingin dicatat yakni terapi lintah untuk penyakit jantung dengan jumlah peserta terbanyak yang ditargetkan 1.000 orang.
"Lintah yang disiapkan 3.000 dengan jumlah terapis 200 dan staf 100 orang untuk kegiatan ini," ujar Manajer BRC Anis Nurulhaq di sela kegiatan pencatatan rekor MURI jumlah peserta terapi lintah terbanyak di Lapangan KPAD, Jalan Pak Gatot, Geger Kalong, Jumat (24/6/2011).
Dijelaskan Anis, ada lima jenis lintah yang digunakan untuk terapi, salah satunya jenis kerbau. Lintah yang pakai juga tidak sembarangan.
"Kita tidak mau ambil risiko dengan menggunakan lintah yang diambil langsung dari alam. Tapi kita gunakan lintah hasil budidaya dengan umur lintah tiga sampai enam bulan," jelasnya.
Anis mengatakan, lintah yang pakai terapi rata-rata memiliki panjang 5 centimeter. Sementara setelah dipakai terapi, panjang dan besarnya jadi tiga kali lipat dari ukuran sebelum dipakai terapi.
Seorang penderita penyakit jantung ditempeli seekor lintah di bagian lidah yang dijulurkan. "Lamanya 15 menit hingga satu jam. Peserta juga tidak merasakan sakit apapun," ungkapnya.
Selain jantung, terapi yang sudah ada sejak 2.500 tahun sebelum masehi itu juga dipercaya bisa mengobati penyakit paru-paru, stroke, ginjal, penyakit organ dalam, gangguan pencernaan, dan berbagai penykinnya. Hal itu jika dilakukan secara teratur.
(ors/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago