PASURUAN, KOMPAS - Sekitar 500 warga Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menutup jalan di kawasan industri Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER), Rabu (11/5).Akibat aksi warga tersebut, puluhan truk trailer dan kendaraan muatan lainnya tak dapat masuk ke kawasan industri.Pengunjuk rasa meminta kepada menejemen PT PIER memberikan prioritas kesempatan bekerja bagi warga sekitar pabrik, serta diberi kuasa untuk mengelola limbah pabrik.Aksi protes warga diikuti para ibu, pemuda, dan anak-anak, diisi orasi serta memampang poster bernada protes. Mereka menilai PT PIER selaku pemilik lahan dari 56 perusahaan besar telah melupakan hak-hak warga yakni memberikan prioritas dalam setiap lowongan pekerjaan."Buruh atau pekerja yang direkrut pabrik-pabrik bukan penduduk sekitar sini" ungkap Rifai, warga yang ikut demo.Selain tuntutan pekerjaan, mereka juga meminta agar limbah pabrik yang dapat didaur ulang atau dijual kembali dapat dikelola warga."Setidaknya jika sampah kami kelola, nantinya dapat bermanfaat untuk kegiatan desa atau kas desa" ujar Rifai.Setelah lima jam lebih, akhirnya jalan dapat dilewati setelah pihak PT PIER bersedia menemui perwakilan warga. PT PIER akhirnya bersedia berjanji akan memberikan prioritas bagi warga untuk bekerja dalam setiap lowongan pekerjaan. Syaratnya, calon pelamar harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan masing-masing pabrik.Sementara untuk pengelolaan limbah, hanya pabrik-pabrik tertentu saja yang melakukan pernjanjian dengan warga. "Yang pasti kita minta pada warga agar tidak menutup jalan lagi, agar tidak berdampak buruk bagi kegiatan industri" pesan Abdul Muis, General Manager PT PIER.