K15-11 Aksi wartawan menuntut polisi mengusut tuntas kasus pemukulan wartawan di Mapolda Jatim, Senin (9/5/2011). SURABAYA, KOMPAS - Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Pol Untung S Rajab, berjanji mengusut tuntas kasus pemukulan terhadap beberapa wartawan saat meliput aksi Falun Dafa di depan Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2011). Kapolda juga meminta maaf atas kejadian pemukulan itu, dan berharap tidak mengganggu hubungan kerja yang baik antara polisi dan wartawan.Untung S Rajab mengemukakan itu, saat menerima unjuk rasa puluhan wartawan cetak dan elektronik di markas Polda Jatim, Senin (9/5/2011).Namun kapolda belum dapat mengungkap kronologi atau tersangka pelaku pemukulan wartawan. 'Saat ini pihak propam masih melakukan pemeriksaan terhadap 21 saksi yang terlibat, dan kami berjanji akan mengungkap kasus ini dalam jangka satu bulan,' katanya.Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Nico Leopold, menyebutkan, pernyataan polisi pada pertemuan di markas polda masih terkesan normatif. Namun dia memberikan apresiasi kepada polisi yang sudah meminta maaf kepada korban, baik secara pribadi maupun lembaga.Rangga Kumara, selaku perwakilan dari wartawan radio, menganggap pemukulan itu bukanlah insiden, melainkan kesengajaan yang dilakukan polisi. Bahkan dia memiliki bukti keterlibatan seorang perwira, yang memberi perintah untuk meniadakan kamera wartawan dalam peristiwa itu.Aksi unjuk rasa puluhan wartawan itu, merupakan bentuk solidaritas atas aksi pemukulan polisi terhadap empat wartawan saat aksi pembubaran kegiatan Falun Dafa di Surabaya, Sabtu lalu. Dua dari empat korban pemukulan melaporkan kejadian itu ke markas Polrestabes Surabaya, yakni Lukman Rozak (Trans7) dan Septa Rusdianto (Radio Elshinta).
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago