KOMPAS.com/ INGGRIED DWI WEDHASWARY MAGELANG, KOMPAS - Harga cabe di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam sepekan terakhir menurun tajam. Harga di tingkat petani hanya berkisar Rp 10 ribu per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai lebih dari Rp 80 ribu per kilogram. Menurut Haryono, petani cabe asal Sewukan Dukun Kabupaten Magelang, kondisi tersebut terjadi karena banyak petani di lereng merapi yang sebelumnya mengungsi pasca erupsi kemarin, kini tengah panen raya. Akibatnya, stok melimpah sementara permintaan stabil. "Ini sudah menjadi hukum pasar," kata Haryono, Rabu (4/5/2011). Diakui, lahan pertanian di wilayahnya yang sebelumnya rusak 'tertimbun' abu merapi, kini sudah bersih dan kembali dapat ditanami. Bahkan, banyak petani yang saat ini tengah menikmati hasil panennya. Sayangnya, komoditas sayuran yang dipanen tersebut, mayoritas sama. "Akibatnya stok melimpah dan harga turun," ujarnya. Untuk cabe kriting merah yang sebelumnya mencapai Rp 80 ribu per kilogram, kini hanya 5 ribu per kilogram. Untuk cabe keriting hijau dari Rp 50 ribu per kilogram, kini hanya Rp 3 ribu per kilogram. Hal yang sama juga untuk cabe rawit merah dan hijau. Jika sebelumnya mencapai Rp 100 ribu per kilogram, kini hanya Rp 20 ribu per kilogram untuk rawit merah. Rp 6-7 ribu dari Rp 60 ribu per kilogram rawit hijau. Sementara, beberapa komoditas sayuran yang kini naik, adalah tomat, kacang panjang dan buncis. Untuk tomat dari Rp 500 per kilogram, kini mencapai Rp 2 ribu. Sedang kacang panjang dari Rp 1.000 menjadi Rp 2-3 ribu per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada buncis dari Rp 750 per kilogram, kini menjadi Rp 2 ribu per kilogram. "Kenaikan ini akibat banyak tanaman yang rusak terkena hama dan penyakit. Seperti tomat, banyak tanaman yang mati karena diserang hama. Padahal, tanaman yang mati itu, kebanyakan sudah siap panen," kata Ratmi, petani sayuran dari Sengi Dukun Magelang.
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago