-

Sunday, May 08, 2011

Tinjau Lokasi Banjir Garsel, Gubernur Serahkan Bantuan Rp 5,5 M

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Garut, Minggu (8/5/2011). Dalam kunjungannya itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan untuk korban banjir sebesar Rp 5,5 miliar.

Dalam rilis yang diterima detikbandung, Minggu Heryawan datang bersama Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan, Asisten Kesra Aip Rivai, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Sigit Udjwalprana, Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Enny Heryani dan Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M. Guntoro.

Rombongan bertolak dari Bandara Husein Sastranegara Bandung sekitar pukul 07.00 WIB Lapangan Lapan Pameungpeuk Garut.

Menurut Sigit, Gubenur Jawa Barat akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak sebesar Rp 5,5 Miliar. Selain itu guna mendukung tahap tanggap darurat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyiapkan logistik berupa tenda, bahan makanan dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi dan korban.

"Gubernur Jawa Barat memerintahkan segera melakukan upaya terbaik guna meringankan para korban banjir dan tanah longsor. Gubernur juga akan melihat langsung lokasi bencana di sekitar Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Cikelet," ujar Sigit sebelum berangkat ke Garut.

Tiba di Lapangan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Pameungpeuk, Gubernur beserta rombongan langsung menuju sejumlah lokasi bencana. Dimulai dengan kunjungan ke Posko Bencana di Kecamatan Pameungpeuk guna mendapat penjelasan kondisi terakhir bencana tersebut.

"Saya serahkan bantuan berupa dana Rp 5,5 Miliar dan sejumlah barang logistik lainnya. Mudah-mudahan dapat meringankan penderitaan saudara-saudara korban bencana," ujar Heryawan di Posko Bencana Kecamatan Pemungpeuk. Bantuan tersebut secara simbolis diterima langsung Bupati Garut Aceng HM Fikri.

Bupati Garut menyebutkan bahwa korban tewas akibat banjir bandang dan longsor, bertambah tujuh orang. Hingga Minggu (8/5/2011) pagi, jumlah korban jiwa mencapai sembilan orang. Kebanyakan korban tewas merupakan warga Desa Cigadog dan Kertamukti, Kecamatan Cikelet.

Menurutnya, mereka yang tewas rata-rata tertimbun lumpur berkisar antara satu sampai dua meter. Selain korban tewas, sebanyak lima orang warga lainnya masih dalam pencarian. Mereka diduga tewas karena tertimbun lumpur dan hanyut terbawa banjir.

Aceng menambahkan bencana banjir bandang yang terjadi pada Jumat malam kemarin itu menimpa 2.700 kepala keluarga di Kecamatan Cisompet, Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, dan Mekarmukti. Berdasarkan data sementara, akibat banjir bandang ini sebanyak 59 rumah hancur, 342 rusak berat, dan 1.532 rumah rusak ringan.

"Daerah yang paling parah berada di kecamatan Cikelet, baik korban jiwa maupun kerusakan bangunan," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengingatkan agar memperhatikan para pengungsi perempuan dan anak-anak. "Mereka membutuhkan perlakuan dan kebutuhan lebih," tegas Netty.

(tya/tya)


sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment