Bandung - Sebelum mengetahui 11 siswa SMAN 1 Cikalong Wetan nyaris dibaiat perekrut Negara Islam Indonesia (NII) KW 9, para guru di sekolah tersebut mencium gelagat aneh siswanya. Para siswa tersebut acuh tak acuh di kelas dan tidak merespon pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.
Kecurigaan tersebut dirasakan para guru sekitar awal tahun 2011 ini. Mereka kemudian menelusuri keanehan yang terjadi pada siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan itu.
"Memang awalnya kita menemukan keganjilan, siswa tersebut itu kalau di kelas kurang respon, acuh tak acuh, cuek-cuek saja. Banyaknya yang aneh itu siswa laki-laki, tapi yang perempuan juga ada," ujar Rahmat, Kabid Kesiswaan SMAN 1 Cikalong Wetan kepada detikbandung melalui telepon selular, Rabu (11/5/2011).
Karena merasa aneh dengan sikap beberapa siswanya tersebut, guru kemudian mencoba bertanya kepada siswa lainnya. Untungnya para siswa yang nyaris dibaiat tersebut tidak menunjukkan sikap penyendiri kepada teman-temannya yang lain.
"Kemudian kita nanya sama teman-temannya, katanya para siswa tersebut suka ikut pengajian di luar. Kebetulan memang siswa yang nyaris dibaiat itu tetap bergaul dengan teman-teman yang lain," tutur Rahmat.
Saat ini, 11 siswa tersebut sudah berperilaku normal. Teman-teman lainnya pun tidak mengucilkan mereka dan bergaul seperti biasanya. Untuk menjaga agar para siswanya tidak ada lagi yang terjerumus, pihak sekolah terus melakukan pembinaan.
"Pembinaannya dari guru agama tentang pemahaman agama yang baik, kalau dari guru BP memberikan penyuluhan, kalau dari kesiswaan sendiri ya soal hukuman. Kalau mereka mau tetap ikut-ikutan seperti itu, keluar saja dari sekolah ini," tegas Rahmat.
Sebelumnya FUUI melansir adanya 11 siswa SMAN 1 yang nyaris dibaiat oleh NII KW 9. Dikabarkan perekrut para siswa tersebut alumni SMA tersebut. Bahkan salah seorang guru juga dikabarkan terlibat.
Namun saat ditanyakan pada Rahmat, dia mengaku hingga saat ini belum menerima informasi pasti terkait isu tersebut. "Sampai sejauh itu kita belum mendapatkan info itu dari para siswa yang terlibat," ujar Rahmat.
(avi/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago