Ist Ilustrasi kapal tenggelam BOJONEGORO, Kompas.com - Lima dari delapan korban yang hilang dalam peristiwa perahu terbalik di Bengawan Solo, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (2/5/11) lalu masih pelajar. Mereka adalah Nurin Nikmah (16) siswa Pondok Pesantren Abu Darrin, Fety May Nurhidayah (15) dan Yhana Octaviani (15) siswa MTs Negeri 1 Bojonegoro, serta Sri Suparti (17) dan Nurul Wijayanti (17) siswa SMK Negeri 1 Bojonegoro. Tiga korban lainnya Agus Priyanto (34), Aris Ketut (30), dan Darsini (40). Sementara itu ada empat nama yang sebelumnya tidak tercantum dalam daftar korban yakni Lusiana (26), dan Wayeh (28) warga Dusun Genuk Desa Padang, Nuryati (30) warga Dusun Sumberrejo Desa Padang, serta Puji Lestari (30) warga Desa Mori Kecamatan Trucuk dilaporkan selamat. Adapun Ahmad dan Karim yang sebelumnya dilaporkan jadi korban ternyata tidak ikut rombongan. Sedangkan nama Parjo dan Warlik yang sebelumnya masuk daftar korban selamat tidak tercantum lagi. "Nama dan jumlah korban berubah sesuai informasi laporan warga. Sebelumnya hanya dikenal nama panggilan saja," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro, Kasiyanto. Dunia pendidikan Bojonegoro berkabung, sebab insiden perahu terbalik bertepatan dengan Hari Pendidikan. SMK Negeri 1 Bojonegoro kehilangan dua siswa. Kepala SMKN 1 Bojonegoro Yudi Purnomo menuturkan Sri Parti dan Nurul Wijayanti duduk satu bangku Kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran. Keduanya juga bertetangga di Dusun Genuk. MTs Negeri 1 Bojonegoro juga kehilangan dua siswa. Fety May Nurhidayah dan Yhana Octaviani dikenal rajin dan cerdas. Fety menjadi Ketua II OSIS dan sering ikut lomba Bahasa Inggris. Dia juga selalu masuk tiga terbaik di kelasnya. Sofia teman dekat Fety dan Uke Rahma teman dekat Yhana merasa kehilangan. Kenangan terakhir Sofia saat Sabtu (30/4/11) Fety ke sekolah menghadiri Porseni dengan pakaian serba hitam. Fety mengajaknya berbincang-bincang di tangga sekolah dan meminta Sofia menyanyikan Lagu Justien Bieber "On the Song River Cry". Kenangan sekaligus sesal Uke terhadap Yhana adalah saat menolak diminta menemani mengobrol melalui pesan layanan pendek Jumat malam (29/4/11). Uke beralasan mengantuk ternyata, temannya itu malah belum ditemukan hingga saat ini. Ayah Fety, Zubaidi juga menyesal, saat anaknya berangkat biasanya menjabat dan mencium tangannya. Tetapi saat itu air Bengawan Solo sudah merendam sawahnya, Zubaidi langsung mengecek sawah sehingga anaknya tidak sempat mencium atau menjabat tangannya. Nama Korban Perahu Terbalik di Bojonegoro Korban Selamat Juartatik (27) warga Jalan MH Thamrin Bojonegoro Puji Lestari (30) warga Desa Mori Kecamatan Trucuk Warga Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk : Lusiana (26) Wayeh (28) Sahroni (17) Warsito (50) Hartatik/Jarwati (30) Ngarifin/Arifin (40) Nita/Anita (15) Hadi Jeno/Yeno (50) Karmisah (48) Atik Febriana (14) siswa SMP Negeri 5 Bojonegoro Wijiyanto (36) Endah (15) Bayu Satria (13) Alfidatul Qofifah/Ida (15) Jarni/Darni (29) Warga Dusun Sumberrejo Desa Padang Kecamatan Trucuk Nuryati (30) Sidik (50) Lutfi Wahyu Ardianto (13) Novita Sari (14) Shinta Qoirul Nisa (14) Uswatun Hasanah (14) Korban Meninggal Darsih (40) warga Dusun Sumberrejo Desa Padang Kecamatan Trucuk Korban Hilang Yhana Octaviani (15) siswa MTsN 1 Bojonegoro warga Dusun Sumbberejo Desa Padang Kecamatan Trucuk Fety May Nurhidayah (15) siswa MTsN 1 Bojonegoro warga Dusun Sumberrejo Desa Padang Kecamatan Trucuk Sri Parti (16) siswa SMKN 1 Bojonegoro warga Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk Nurul Wijayanti (16) siswa SMKN 1 Bojonegoro warga Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk Nurin Nikmah (16) siswa Ponpes Abu Darrin warga Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk. Agus Priyanto (34) warga Dusun Genuk Desa Padang Kabupaten Bojonegoro Aris Ketut (30) warga Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk Darsini (40) warga Dusun Sumberrejo Desa Padang Kecamatan Trucuk. Sumber: Posko Korban Perahu Terbalik di Dusun Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Selasa (3/5)
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago