-

Thursday, May 05, 2011

Dua Nelayan Hilang di Laut

KEBUMEN, KOMPAS.Com -  Dua nelayan asal Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang hilang di laut selatan, Rabu (4/5) lalu, hingga Kamis (5/5) belum ditemukan. Penyisiran sudah dilakukan tim SAR dilakukan hingga ke Pantai Congot, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, namun belum membawa hasil.Kedua nelayan yang hilang adalah Sakim (45), warga Desa Karangduwur, dan Kasitam (39), warga Desa Argopeni. Sementara seorang nelayan lainnya, Anton Eko Saputro (26), warga Argopeni yang juga satu kapal dengan kedua korban, ditemukan selamat dan terdampar di pantai Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kebumen. Kapal yang mereka tumpangi saat itu pecah akibat dihantam ombak. T im SAR Walet Perkasa dari Pantai Argopeni dan Karangduwur, masih menyisir perairan selatan Kebumen dengan menggunakan dua perahu. Sejumlah nelayan beserta keluarga korban menunggu di pantai. Sekretaris SAR Lawet Perkasa, Sarmin, mengatakan, penyisiran dilakukan di sepanjang pantai mulai Mirit hingga Buluspesantren. Menurut dia, ketiga korban berangkat melaut dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pedalen, Argopeni, Senin pagi. Setelah dua malam mencari ikan dini hari itu sedianya mereka akan pulang. Anton, nelayan yang ditemukan selamat mengatakan, Rabu sekitar pukul 03.00 dini hari tidak menyadari perahu terlalu ke pinggir. Saat itu laut berkabut tebal,  sehingga membuat ketiga nelayan tidak mengetahui posisi perahu. Padahal semakin ke pinggir ombak lautan semakin besar. Mereka baru sadar setelah ombak menghantam kapal hingga pecah. Ketiga nelayan itu pun terjun ke laut.  "Ketika berusaha balik arah, datang gelombang besar yang menghantam perahu hingga terbalik dan tenggelam," kata Anton.Dalam kondisi panik, ia berusaha menyelamatkan diri dengan meraih jeriken untuk dijadikan pelampung, dan akhirnya bisa berenang ke daratan. Anton ditemukan warga Desa Entak di tepi pantai dalam kondisi lemah, di gubug yang biasa digunakan petani semangka untuk istirahat.   Peluang badai Kondisi cuaca buruk di perairan selatan Jateng dibenarkan Prakirawan Stasiun Meteorologi Cilacap, Mas Pudjiono. Menurut dia, saat ini kondisi cuaca dipengaruhi munculnya palung tekanan rendah yang membujur dari barat daya Australia menuju daerah pusat tekanan rendah di selatan Jawa Barat, dengan tekanan 1.007 milibar.    "Ini patut diwaspadai sebagai peluang munculnya badai di perairan selatan Jateng. Kami mengimbau semua nelayan di wilayah Cilacap, Kebumen, dan selatan Yogyakarta supaya lebih berhati-hati," tuturnya.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment