TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA Ilustrasi SUMENEP, KOMPAS - Ratusan Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima Kecamatan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih belum menikmati aliran listrik dari PLN. Lima kecamatan tersebut, Kecamatan Pasongsongan, Kecamatan Dungkek, Kecamatan Talango, Kecamatan Batang-Batang dan Kecamatan Rubaru. Meski tiang listrik sudah terpancang di beberapa pelosok desa di kecamatan tersebut, namun belum ada kepastian dari pemerintah setempat, kapan waktu pemasangan jaringan listriknya. Kepala Bagian Energi Sumber Daya alam dan Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep Suprayogi saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (17/5/2011) kemarin mengatakan, tahun 2011 ini pihaknya akan memprioritaskan daerah yang hanya mendapatkan jaringan (tiang) listrik untuk dituntaskan. "Daerah-daerah yang sudah terpancang tiang listrik akan segera kami tuntaskan," katanya. Penuntasan itu berdasarkan hasil survei bersama pihak PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Sumenep beberapa waktu lalu. Menurutnya, meski lima kecamatan akan diprioritaskan, tapi tidak akan dilakukan secara keseluruhan karena akan diselesaikan secara bertahap. Sebab, meski terdapat lima kecamatan yang belum teraliri listrik bukan berarti keseluruhan di kecamatan-kecamatan tersebut tidak mendapatkan listrik. "Hanya sebagian saja di kecamatan itu yang tidak mendapatkan listrik. Nah, yang menjadi kendala karena adanya perubahan Kerjasama Sistem Operasi (KSO) dengan PLN hingga kemudian menjadi hibah," ujar Suprayogi. Menurutnya, sistem KSO membebankan pemerintah untuk membuat jaringan, termasuk peralatan harus disediakan pemerintah. "Untuk menyalakan listrik dan perawatannya sudah menjadi kewenangan PLN," terangnya. Sebelumnya, lanjut Prayogi, sistem hibah kepada PLN, mulai dari perencanaan dan penanganan semunaya diserahkan kepada PLN. "Tapi 10 persen dari biaya itu sampai selesai dibayar dalam bentuk hibah kepada PLN," terangnya. Dari itu, dalam konteks ini pihaknya akan menyiasati dengan cara meniru kabupaten lain yang tidak membebankan pada PLN yaitu dari Pemkab ke masyarakat dan dari Masyarakat langsung kepada PLN. "Pada 2011 ini, proses penyelesaian PLN setengah jadi itu akan dilakukan secara bertahap. Sehingga masyarakat Sumenep bisa menikmati aliran listrik secara keseluruhan," katanya.