K15-11 Warga Surabaya menanam 4.000 Mangrove di sisi barat Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (11/6/2011). SURABAYA, - Ratusan warga Surabaya dari berbagai elemen seperti siswa sekolah, pegiat lingkungan dan karyawan perusahaan, dan wartawan, Sabtu (11/6/2011) pagi menanam mangrove di sisi barat pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sekitar 4.000 pohon mangrove ditanam di lahan milik PT Terminal Petikemas Surabaya dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia itu. Menurut Aktivis Rumah Mangrove Surabaya, Wawan Some, mangrove akan mengurangi sedimentasi lumpur yang berakibat pada pendangkalan kolam pelabuhan."Lumpur yang terkena arus air ke pantai akan mengendap di bibir pantai karena ditahan oleh tanaman Mangrove,' katanya.Selain itu, tanaman mangrove juga terbukti mampu menurunkan kadar emisi CO2 yang banyak ada di lokasi pelabuhan karena aktivitas kapal.Tiga jenis mangrove yang ditanam, yakni jenis Rhizopora Mucronata, Rhizopora Apiculata, dan Bruguera sengaja dipilih karena memiliki sifat tahan ombak dan dapat menyesuaikan diri dengan air tawar.Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Surabaya, Teguh Ardianto mengatakan, selain menghambat pendangkalan kolam pelabuhan, penanaman mangrove adalah cara reklamasi alami yang paling aman dilakukan, karena tidak merusak dan mengancam biota alami laut.Pendangkalan kolam pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengakibatkan sulitnya kapal generasi ke-7 yang bermuatan 10.000 Teus untuk masuk ke pelabuhan terbesar di Indonesia Timur ini. Karena itu pihak operator dalam hal ini PT Pelindo III saat ini berupaya melakukan pengurukan dari rata-rata kedalaman 9 meter menjadi 16 -21 meter.
sumber : www.kompas.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago