-

Thursday, May 19, 2011

Bentrok, Mahasiswa Diinjak dan Ditangkap

k7-11 Ulul, salah satu peserta aksi saat ditangkap polisi karena dituduh memicu kericuhan dalam unjukrasa refleksi 13 tahun reformasi di gerbang DPRD Jateng, Kamis (19/5/2011). SEMARANG, KOMPAS - Peringatan 13 tahun reformasi di gerbang DPRD Jateng, Kamis (19/5/2011) oleh HMI cabang Semarang berakhir ricuh. Tiga mahasiswa luka akibat terinjak-injak polisi dan satu mahasiswa yang dianggap provokator ditangkap. Awalnya, para mahasiswa memaksakan diri mendobrak gerbang DPRD Jateng yang ditutup dan dijaga ketat polisi. Saat itu terjadi aksi saling dorong. Entah disengaja atau tidak, tiba-tiba tiang bendera yang dibawa Ulul mengenai kepala salah satu polisi. Merasa sakit karena benturan tersebut cukup keras, polisi itu lalu mengejar Ulul. Suasana mendadak ribut, karena polisi lainnya ikut mengejar sehingga para demonstran kocar-kacir. Dalam suasana kacau, Abtadhius Solikhin, koordinator aksi terjatuh saat lari. Namun bukannya ditolong, Solikhin justru diinjak oleh polisi yang mengejar. Akibatnya pelipisnya luka karena terbentur aspal. Sementara itu, para mahasiswa lari ke arah gerbang kantor Gubernur, di sana Ulul ditangkap polisi karena dianggap sebagai provokator dengan memukul polisi menggunakan tiang bendera. Sementara Solikhin yang terluka dilarikan ke rumah sakit Roemani untuk diperiksa. Menurut Ketua HMI Cabang Semarang, Muhammad Ulil Haq, ada tiga mahasiswa yang terluka akibat bentrokan yang berlangsung sekitar 20 menit itu. Sementara satu yang lain ditangkap. "Massa kami ada tiga yang terluka. Masing-masing Solikhin, Ulul, dan Asta," kata Ulil. Unjukrasa dilakukan mahasiswa yang tergabung di HMI Semarang. Dalam aksinya, mereka menilai Pemerintah sudah gagal membawa amanat reformasi, khususnya dalam penegakan hukum dan mewujudkan ekonomi berkeadilan. Aksi dilakukan mulai bundaran Undip, menuju kantor DPRD Jateng.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment