K5-11 Salah seorang petani cabe tengah memanen cabe di lahan pesisir, Garongan Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta. KULONPROGO, - Petani cabe Kulonprogo,Yogyakarta, tidak berdaya menghadapi harga jual cabe yang murah. Saat ini per kilogramnya hanya laku Rp 3.400, jauh di bawah biaya produksi. Kondisi ini menyulitkan petani membayar pinjaman utang di bank. Seorang petani Cabe, Sutarno mengaku, untuk menanam cabe, ia mengajukan modal utang ke bank hingga Rp 17 juta. Harga cabe yang murah membuatnya kesulitan untuk membayar cicilan dan melunasi utang. Saat ini, sebagian besar petani hanya bisa membayar bunga atas pinjaman saja. Sedangkan untuk membayar pokok pinjaman menunggu harga membaik. "Harganya sangat murah hanya cukup untuk bayar bunga saja," tuturnya di sela panen raya di lahan pesisir Garongan, Panjatan, Selasa (7/6/2011) kemarin. Petani berencana untuk bertemu dengan bank untuk mengajukan kemudahan pelunasan. Salah satunya mengajukan perhitungan ulang dan menambah waktu pengembalian. Harapannya pada masa panen kedua harganya sudah baik. "Minimal sama dengan harga bensin per liter kita sudah untung," tuturnya. Anggota Kelompok Tani Jangkang Wetan di Desa Garongan, Widodo mengaku anjloknya harga akibat masa panen bersamaan dengan daerah lain. Selain itu masih ada kebijakan impor cabe dari China. Petani berharap pemerintah pusat memperhatikan nasib petani kecil. Widodo sendiri optimistis, harga cabe segera membaik. Lahan pesisir memiliki masa panen lebih panjang jika dirawat dengan baik. Diperkirakan menjelang puasa hingga hari raya, harga sudah naik. "Kita optimis, utang itu bisa dikembalikan," tutur Widodo.
sumber : www.kompas.com
Wednesday, June 08, 2011
Cabe Murah, Petani Tak Mampu Bayar Utang
0 komentar:
-