Bandung - Wali Kota Bandung Dada Rosada ogah disebut terlambat karena tidak melibatkan pakar dari ITB saat berencana mengganti aspal jalan dengan batu andesit pada tahun 2008 lalu.
Sebab dalam rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan Sekretaris Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri ITB Sigit Darmawan, diketahui ternyata Jalan Braga banyak kesalahan dalam praktik pengerjaannya. Sigit kemudian memberi banyak masukan terkait perbaikan jalan bersejarah tersebut.
"Tidak ada yang terlambat untuk memulai sesuatu yang baik," elak Dada usai menghadiri rakor tentang Jalan Braga dan ruang terbuka hijau (RTH) di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (13/6/2011).
Usai mendengar pemaparan, Dada kemudian membentuk tim khusus untuk menangani Jalan Braga. Tim terdiri dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), Dishub, dan pakar ITB yang bertugas mengonsep perbaikan jalan.
Disinggung apakah andesit Jalan Braga akan diganti dibongkar dan andesitnya diganti baru atau mendaur ulang yang ada jadi berbentuk kubus, Dada belum bisa menjawabnya.
Andesit berbentuk kubus sendiri jadi salah satu yang diusulkan Sigit dalam rakor itu karena dinilai akan lebih awet.
"Tunggu saja laporan tim satu minggu lagi apakah akan dibongkar atau tidak. Yang jelas saya ingin pengerjaan Jalan Braga berkualitas," jelas Dada.
Sementara menurut Kepala DBMP Iming Ahmad, pada awalnya Jalan Braga sengaja materialnya diganti dengan batu andesit karena ditujukan bagi pejalan kaki. Namun pada perkembangannya, jalan itu digunakan oleh kendaraan bermotor.
"Nanti ke depan kita upayakan agar jalan ditutup bagi kendaraan," terang Iming di tempat yang sama.
Dituturkannya, Jalan Braga yang dibangun tahun 2008 itu menghabiskan anggaran Rp 1,7 miliar. Untuk tahun ini, rencananya akan dilakukan perbaikan di tiga titik.
Awal tahun lalu, perbaikan sudah dilakukan di salah satu titik. Pekan kemarin, perbaikan kembali dilakukan di titik lainnya. Sementara satu titik lagi menyusul untuk diperbaiki.
"Anggaran perbaikan untuk Jalan Braga tahun ini sekitar Rp 60 juta karena kerusakan fatal di sana mencapai 21 persen," tandas Iming.
(ors/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago