Bandung - Ancaman Australia yang akan menghentikan impor sapi ke Indonesia tidak akan berpengaruh ke wilayah Jabar. Diperkirakan hingga akhir tahun ini ketersediaan sapi lokal akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kira-kira dalam waktu enam bulan lebih ke depan, sapi lokal masih bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofwan, kepada wartawan di Gedung Sate, Kamis (9/6/2011).
Mendekati hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan perayaan lain, Ferry mengatakan ketersediaan daging sapi akan aman.
Sementara terkait daging sapi impor, menurut Ferry kebanyakan dibutuhkan oleh hotel dan restoran. Sementara masyarakat biasa, cenderung lebih menyukai daging sapi lokal yang dinilai lebih segar. Sebab sebagian daging sapi yang diimpor sudah dibekukan sebelumnya.
"Dari segi mengolahnya beda. Daging sapi lokal lebih disukai masyarakat dan industri di kita. Misalnya untuk membuat abon, yang dibutuhkan adalah sapi segar yang baru dipotong," jelas Ferry.
Disinggung soal harga, Ferry mengatakan harga sapi lokal di Jabar saat ini ada di kisaran Rp 45-60 ribu per kilogram. Sementara jelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, harga daging sapi lokal diperkirakan akan naik.
"Tapi mudah-mudahan kenaikannya tidak lebih dari 25 persen. Kenaikan harga ini kan masalah budaya. Biasanya mendekati ramadan akan naik, turun, kemudian naik jelang lebaran, lalu turun lagi. Itu hal biasa karena permintaan pasar yang meningkat," pungkas Ferry.
(ors/ern)
sumber : bandung.detik.com
Friday, June 10, 2011
Kebutuhan Sapi Lokal di Jabar Aman hingga Akhir Tahun
0 komentar:
-