Bandung - Butuh biaya Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar untuk merevitalisasi Taman Ganesha sesuai dengan master plan yang telah dibuat. Setelah direvitalisasi, Taman Ganesha pun diharapkan bisa jadi icon baru Kota Bandung.
Hal itu diungkapkan Nina Utama, salah satu Koordinator Tim Revitalisasi Taman Ganesha, saat ditemui dalam acara arasehan ITB 2020 and Beyond di Aula Barat ITB Jalan Ganeca, Sabtu (4//6/2011).
"Untuk merevitalisasi Taman Ganesha sama seperti yang dibuat dalam master plan dananya sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar," ujar Nina.
Pendanaan untuk revitalisasi Taman Ganesha pun diakui Nina terbatas. Sebagai inisiator revitalisasi Taman Ganesha, Ikatan Alumni ITB Angkatan 71 (Ikasatu) pun hanya mampu merevitalisasi bagian depan atau gerbang utama Taman Ganesha.
"Dana yang kami miliki terbatas, jadi yang akan kami revitalisasi pertama adalah bagian depan. Mulai dari gerbang dan taman dibagian depan. Biayanya sekitar Rp 250 juta," tuturnya.
Karena keterbatasan pendanaan, Nina pun menyatakan membuka kerjasama dengan pihak ketiga. Baik itu perusahaan swasta, lsm, organisasi atau komunitas lainnya untuk ikut berpartisipasi merevitalisasi taman seluas 1,1 hektar itu.
Jika nanti proses revitalisasi selesai, Nina berharap, taman di lingkungan kampus ITB itu bisa jadi icon baru Kota Bandung. "Kalau sudah jadi nanti, kami berharap Taman Ganesha bisa jadi icon baru Kota Bandung, sebagai bagian dari jargon Bandung yang Hijau dan Berbunga," katanya.
Dasar-dasar konsep desain Taman Ganesha yang bersumbu pada Gunung Tangkuban Parahu dengan pola desain yang simetris akan tetap dipertahankan dalam proses revitalisasi. Namun untuk mendapatkan kesan taman yang lebih artistik, pola desain taman dengan bentuk 'Bunga' akan ditunjukkan.
Desain konstruksi terinspirasi dari 'Payung Tasik' yang secara filosofisnya mengadung makna menaungi. Itu diterapkan dalam berbagai desain konstruksi pada bangunan sarana kelengkapan taman seperti atap bangunan Sanggar Kreatif, Bale Paseban, maupun Pergola. Ada juga konstruksi payung terbalik yang akan jadi sumber energi panas bagi solar sistem yang akan diterapkan di area ini.
Pemilihan jenis tanamannya pun akan sangat diperhatikan. Dipilih jenis tanaman tertentu sehingga Taman Ganesha akan jadi tempat persinggahan burung.Ditambah lagi dengan berbagai jenis tanaman obat kosmetik dan aromatik (TOKA).
Selain itu, untuk menghindari genangan air hujan, akan diterapkan Sistem Penampungan Air Hujan (SPAH) dengan teknik Aqua Cell. Dalam pengelolaannya, Taman Ganesha juga akan menerapkan Zero Waste. Dimana pengolahan sampah akan dipilah antara sampah organik dan non organik, sementara air limbahnya akan menggunakan metode system Biofil dan Biority.
"Taman Ganesha akan jadi Taman Teknologi yang bisa dibanggakan," tutupnya.
Taman Ganesha dibangun tahun 1919, direncanakan sebagai bagian dari kawasan kampus ITB. Diberi nama Ijzerman Park sebagai penghargaan kepada DR Ir Ijzerman, seorang Belanda yang merupakan penggagas berdirinya Sekolah Tinggi Teknik di Indonesia atau Technische Hoogeshool yang kemudian dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB)
(tya/tya)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago