-

Friday, June 03, 2011

Takut Dipecat, 22 Juru Parkir Demo di RS

K14-11 Pergantian pengelolaan lahan parkir RSUD Kota Semarang, dari CV CV Gelaran Jaya Manunggal (GJM) kepada CV Dewi Suminar, mengundang protes 22 juru parkir yang terancam tidak dipekerjakan. SEMARANG, — Terancam tidak dipekerjakan, 22 juru parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang, melakukan aksi protes di lingkungan rumah sakit, di Jalan Katileng Raya, Kota Semarang, Jumat (3/6/2011).Kedatangan pekerja yang didampingi puluhan anggota paguyuban Ikatan Keluarga Besar Semarang (IKBS) sempat mendapat perhatian keluarga yang hendak menjenguk pasien.Miftahul Munif, salah satu peserta aksi, mengaku khawatir dirinya tidak dipekerjakan kembali. "Kami sudah bekerja sejak pembayaran uang parkir Rp 50 sampai parkir dikelola Rp 1.000. Karena itu, kami meminta tetap dipekerjakan," aku Miftahul saat melakukan pertemuan dengan pengelola parkir.Miftahul menambahkan, kendati ada pengalihan pengelolaan parkir dari CV Gelaran Jaya Manunggal (GJM) kepada CV Dewi Suminar, tetapi diharapkan para pekerja lama tetap dikaryakan. "Kami butuh memberi makan kepada anak dan pengelolaan parkir, dan kami merupakan anak asli yang tinggal di sekitar rumah sakit. Jadi kami berharap ada perhatian dari pihak pengelola," ujarnya.Terkait permintaan tersebut, Joko Santoso, pengelola CV Dewi Suminar, mengaku siap mengakomodasi tuntutan mantan karyawan CV Gelaran Jaya Manunggal. "Kita siap mengakomodasi. Tapi, kita meminta jukir untuk mengirimkan lamaran ke perusahaan kami," ujarnya saat menemui para juru parkir.Kendati menjadi perhatian keluarga pasien yang hendak menjenguk famili di RSUD Semarang, tetapi aksi protes para jukir itu berjalan damai. Menurut pengakuan para pekerja, selama menjadi jukir di RSUD Semarang, mereka mendapat gaji sebesar Rp 1.050.000. Uang gaji dipotong Rp 15.000 per hari untuk uang makan.
sumber : www.kompas.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment