SETELAH menunggu hampir 65 tahun, akhirnya Provinsi Jawa Barat memiliki hari ulang tahun (HUT). Ketetapan HUT Jabar yang sudah disahkan melalui Peraturan Daerah (Perda) No. 26 Tahun 2010 tentang Hari Jadi Pemprov Jabar, jatuh pada 19 Agustus 1945, dua hari setelah peringatan HUT RI.
Penentuan hari jadi provinsi berdasarkan proses panjang sejak awal tahun 2000-an. Para pakar dan sejumlah akademisi mengajukan HUT provinsi dalam tiga opsi, yaitu 1 Januari 1926, 19 Agustus 1945, dan 14 Juli 1950. Ketiga opsi yang diajukan tersebut memiliki alasan ilmiah masing-masing.
Namun, hasil pembahasan komprehensif yang melibatkan sejumlah pihak, maka semuanya sepakat bahwa HUT Provinsi Jabar jatuh pada 19 Agustus 1945. Karena, pada tanggal tersebut untuk pertama kalinya Provinsi Jabar dibentuk di bawah payung hukum negara Republik Indonesia bersama tujuh provinsi lainnya.
"Selain itu, tanggal tersebut memiliki nilai historis, emosional, serta rasa kejuangan. Sebab, saat itu Indonesia baru dua hari menyatakan kemerdekaan. Sedangkan pada tahun 1926, Provinsi Jabar sudah terbentuk tapi masih dalam pemerintah kolonial Belanda," ungkap Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan saat menggelar konferensi pers di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Jumat (5/8).
Ia menambahkan, pada tahun 1950, Provinsi Jabar ditetapkan kembali menjadi sebuah provinsi setelah bubarnya Republik Indonesia Serikat (RIS). Kendati peringatan yang ke-66, namun pada tahun ini peringatan HUT provinsi ini baru dilaksanakan untuk pertama kali.
Untuk menyemarakkan HUT Provinsi Jabar, ujar Heryawan, sejak beberapa pekan depan Pemprov Jabar sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Puncaknya, pemprov berencana menggelar sejumlah helaran, festival, pameran, kesenian, dan sejumlah kegiatan lainnya pada 19 Agustus mendatang. Dengan agenda adalah pidato gubernur dalam sidang paipurna dan apel akbar di Lapangan Gasibu.
"Peringatan HUT provinsi tahun ini memang untuk pertama kalinya. Kita kalah dengan Banten, yang sudah 9 kali menggelar HUT-nya. Meskipun perayaan HUT Provinsi Jabar ini di bulan Ramadan, namun mari kita rayakan bersama dengan meriah. Mudah-mudahan peringatan tahun depan, karena bukan di Ramadan, maka kegiatannya insya Allah lebih meriah lagi," kata Heryawan.
Untuk menyosialisasikan HUT provinsi ini, gubernur telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/wali kota. Serta imbauan langsung yang disampaikan gubernur pada tiap kesempatan. "Untuk efektivitas dalam sosialisasi, kami juga mengimbau kepada bupati/wali kota atau semua pihak yang membuat spanduk atau baliho ucapan HUT RI hendaknya disisipi juga ucapan HUT Provinsi Jabar," imbuhnya. (eli siti wasliah/"GM"/nanda.job)**
Penentuan hari jadi provinsi berdasarkan proses panjang sejak awal tahun 2000-an. Para pakar dan sejumlah akademisi mengajukan HUT provinsi dalam tiga opsi, yaitu 1 Januari 1926, 19 Agustus 1945, dan 14 Juli 1950. Ketiga opsi yang diajukan tersebut memiliki alasan ilmiah masing-masing.
Namun, hasil pembahasan komprehensif yang melibatkan sejumlah pihak, maka semuanya sepakat bahwa HUT Provinsi Jabar jatuh pada 19 Agustus 1945. Karena, pada tanggal tersebut untuk pertama kalinya Provinsi Jabar dibentuk di bawah payung hukum negara Republik Indonesia bersama tujuh provinsi lainnya.
"Selain itu, tanggal tersebut memiliki nilai historis, emosional, serta rasa kejuangan. Sebab, saat itu Indonesia baru dua hari menyatakan kemerdekaan. Sedangkan pada tahun 1926, Provinsi Jabar sudah terbentuk tapi masih dalam pemerintah kolonial Belanda," ungkap Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan saat menggelar konferensi pers di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Jumat (5/8).
Ia menambahkan, pada tahun 1950, Provinsi Jabar ditetapkan kembali menjadi sebuah provinsi setelah bubarnya Republik Indonesia Serikat (RIS). Kendati peringatan yang ke-66, namun pada tahun ini peringatan HUT provinsi ini baru dilaksanakan untuk pertama kali.
Untuk menyemarakkan HUT Provinsi Jabar, ujar Heryawan, sejak beberapa pekan depan Pemprov Jabar sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Puncaknya, pemprov berencana menggelar sejumlah helaran, festival, pameran, kesenian, dan sejumlah kegiatan lainnya pada 19 Agustus mendatang. Dengan agenda adalah pidato gubernur dalam sidang paipurna dan apel akbar di Lapangan Gasibu.
"Peringatan HUT provinsi tahun ini memang untuk pertama kalinya. Kita kalah dengan Banten, yang sudah 9 kali menggelar HUT-nya. Meskipun perayaan HUT Provinsi Jabar ini di bulan Ramadan, namun mari kita rayakan bersama dengan meriah. Mudah-mudahan peringatan tahun depan, karena bukan di Ramadan, maka kegiatannya insya Allah lebih meriah lagi," kata Heryawan.
Untuk menyosialisasikan HUT provinsi ini, gubernur telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/wali kota. Serta imbauan langsung yang disampaikan gubernur pada tiap kesempatan. "Untuk efektivitas dalam sosialisasi, kami juga mengimbau kepada bupati/wali kota atau semua pihak yang membuat spanduk atau baliho ucapan HUT RI hendaknya disisipi juga ucapan HUT Provinsi Jabar," imbuhnya. (eli siti wasliah/"GM"/nanda.job)**