SEBAGAI musisi, Lia Aprilia sudah sanggup menorehkan segudang prestasi, di antaranya memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) bermain keyboard nonstop selama 24 jam, membuat album penyuluhan untuk Pemkot Bandung, membuat lagu mars KONI Jabar, lagu Kota Bekasi, hingga tampil di sejumlah even besar.
Namun belakangan ini, Lia justru fokus mengadakan berbagai kegiatan seminar hingga diskusi. Melalui bendera Gema Parahyangan, penyanyi berparas manis ini sedang giat menyosialisasikan budaya nasional. Salah satunya dengan menggelar diskusi jelang Nusantara Expo 2012 bertajuk "Jawa Barat dan Konservasi Budaya Nusantara Sebagai Media Peningkatan Potensi Ekonomi Kreatif Lokal dan Daya Saing Produk Nasional" di Hotel Horison Bandung, Selasa (25/10).
Ditemui di kediamannya kawasan Jln. Kembar Timur Bandung, Senin (24/10), Lia mengungkapkan terlibat di even tersebut sebagai ketua pelaksana. Tujuannya untuk melestarikan dan pengembangan kebudayaan Nusantara. "Saya ingin menjadikan daerah sebagai komoditas yang memiliki nilai jual di samping acara ini merupakan pencanangan Hari Kebudayaan Nusantara," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar generasi muda tetap mencintai kebudayaan nasional, maka diperlukan pemahaman dari para pakar dan sesepuh demi kelestarian budayaa Nusantara. Lia menilai, salah satu upaya yang diwacanakan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya di tengah masyarakat akan tercipta dalam Nusantara Expo 2012. "Kita bikin sebuah konsep kreatif yang akan mengetengahkan nilai berbagai macam kekayaan budaya asli Indonesia," terangnya.
Selama puluhan tahun berkarier sebagai musisi, Lia juga ingin budaya Sunda lebih terangkat. Hal itu agar anak muda tidak lupa akan daerah asalnya. "Saya prihatin dengan kondisi zaman sekarang. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, banyak remaja yang sok kebarat-baratan baik dari penampilan maupun tingkah laku. Agar mereka ingat akan budayanya, maka dibutuhkan beragam wacana demi memperkuat nilai-nilai budaya kita," ulasnya.
Dalam diskusi nanti, Lia akan mengundang sejumlah pembicara di antaranya Ketua Dekranasda Prov. Jawa Barat, Ny. Netty Heryawan dan tokoh masyarakat serta praktisi budaya daerah, Drs. Uu Rukmana, M.Si. "Rencananya juga acara itu akan dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan," katanya.
Lalu, bagaimana aktivitas musiknya? "Masih jalan. Saya baru-baru ini bikin lagu buat Kota Bekasi dan tema lingkungan hidup untuk Pemkot Bandung. Manggung juga masih sering. Alhamdulillah, job tetap mengalir walau saya sibuk ngurusin soal kegiatan sosial," katanya. (mza/ "GM")**
Namun belakangan ini, Lia justru fokus mengadakan berbagai kegiatan seminar hingga diskusi. Melalui bendera Gema Parahyangan, penyanyi berparas manis ini sedang giat menyosialisasikan budaya nasional. Salah satunya dengan menggelar diskusi jelang Nusantara Expo 2012 bertajuk "Jawa Barat dan Konservasi Budaya Nusantara Sebagai Media Peningkatan Potensi Ekonomi Kreatif Lokal dan Daya Saing Produk Nasional" di Hotel Horison Bandung, Selasa (25/10).
Ditemui di kediamannya kawasan Jln. Kembar Timur Bandung, Senin (24/10), Lia mengungkapkan terlibat di even tersebut sebagai ketua pelaksana. Tujuannya untuk melestarikan dan pengembangan kebudayaan Nusantara. "Saya ingin menjadikan daerah sebagai komoditas yang memiliki nilai jual di samping acara ini merupakan pencanangan Hari Kebudayaan Nusantara," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar generasi muda tetap mencintai kebudayaan nasional, maka diperlukan pemahaman dari para pakar dan sesepuh demi kelestarian budayaa Nusantara. Lia menilai, salah satu upaya yang diwacanakan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya di tengah masyarakat akan tercipta dalam Nusantara Expo 2012. "Kita bikin sebuah konsep kreatif yang akan mengetengahkan nilai berbagai macam kekayaan budaya asli Indonesia," terangnya.
Selama puluhan tahun berkarier sebagai musisi, Lia juga ingin budaya Sunda lebih terangkat. Hal itu agar anak muda tidak lupa akan daerah asalnya. "Saya prihatin dengan kondisi zaman sekarang. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, banyak remaja yang sok kebarat-baratan baik dari penampilan maupun tingkah laku. Agar mereka ingat akan budayanya, maka dibutuhkan beragam wacana demi memperkuat nilai-nilai budaya kita," ulasnya.
Dalam diskusi nanti, Lia akan mengundang sejumlah pembicara di antaranya Ketua Dekranasda Prov. Jawa Barat, Ny. Netty Heryawan dan tokoh masyarakat serta praktisi budaya daerah, Drs. Uu Rukmana, M.Si. "Rencananya juga acara itu akan dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan," katanya.
Lalu, bagaimana aktivitas musiknya? "Masih jalan. Saya baru-baru ini bikin lagu buat Kota Bekasi dan tema lingkungan hidup untuk Pemkot Bandung. Manggung juga masih sering. Alhamdulillah, job tetap mengalir walau saya sibuk ngurusin soal kegiatan sosial," katanya. (mza/ "GM")**