CIMAHI, (PRLM).- Terkendala keterbatasan lahan, target luasan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Cimahi mencapai 30 persen dari luas kota baru terlaksana pada 2031, atau 20 tahun lagi. Pemkot Cimahi dituntut lebih serius memperjuangkan amanat Undang-undang Nomor 26/2007 ini terutama dengan secara konsisten mengawasi laju alih fungsi lahan di wilayah utara.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi Dyah Ajuni mengungkapkan, pada 2031 nanti diharapkan luasan RTH publik mencapai 849,1 hektare atau sekitar 21 persen dari keseluruhan luas kota 4.025 hektare. Pada saat yang sama luas RTH privat diharapkan telah mencapai 438 hektare, atau sekitar 11 persen dari luas kota. âSaat ini kami tengah menyusun data RTH yang lengkap dan detail. Basis data ini penting untuk dijadikan pijakan berbagai program dalam upaya mengejar luasan RTH 30 persen, ucapnya, Senin (17/10).
Menurut Dyah, untuk mengerek luasan RTH yang saat ini diperkirakan belum mencapai 10 persen dari luasan kota, ada beberapa pilihan realistis yang bisa diambil, di antaranya pengoptimalan ruang-ruang kosong di sempadan sungai, sempadan ruas jalan tol, serta taman pemakaman umum (TPU). Wilayah yang paling mungkin dikembangkan sebagai RTH publik adalah kawasan utara sebab kawasan tengah dan selatan relatif lebih padat penduduk. Untuk lahan privat, sosialisasi pengadaan RTH akan digencarkan pada tahun-tahun mendatang,katanya.
Dari sisi kebijakan, menurut Dyah, Pemkot juga menerapkan aturan kewajiban menyediakan RTH bagi para pengembang yang membangun permukiman baru. Kewajiban yang sama disertakan dalam setiap izin mendirikan bangunan (IMB) bagi rumah-rumah pribadi. Harus diakui, kendala utama pengadaan RTH di Kota Cimahi adalah keterbatasan lahan. Ini yang dicoba untuk disiasati, tuturnya. (A-165/A-88)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
