BANDUNG, (PRLM).- Setelah mandeg dengan rencana pembangunan Bandung Convention Center (BCC) bersama Universitas Padjadjaran di kawasan Sekeloa, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggandeng PT Bandung Cipta Cemerlang untuk membangun convention hall berstandar internasional di Jln. Soekarno Hatta Bandung.
Hal itu terungkap dalam ekspose pembangunan BCC di Pendopo Walikota Bandung, Selasa (25/10). Walikota Bandung Dada Rosada mengatakan, pembangunan convention hall di Kota Bandung diperlukan, karena hingga saat ini tidak ada satu pun convention hall berstandar internasional di Kota Bandung.
"Pemkot Bandung sudah mewacanakan pembangunan convention hall sejak tahun 1983, tapi sampai sekarang belum terwujud juga," kata Dada.
Seperti diketahui, awal tahun 2010, Pemkot Bandung dan Unpad berencana membangun BCC di atas lahan seluas 10,5 hektare di kawasan sekeloa, Bandung. Namun rencana tersebut mendapat banyak resistensi dari masyarakat karena dikhawatirkan akan menggusur ratusan rumah yang ada di kawasan Lebakgede dan Sekeloa. Klaim kepemilikan tanah pun terjadi antara Unpad dengan warga yang kebanyakan menetap sejak 1942 tersebut.
"Satu atau dua tahun lalu memang ada rencana kerjasama pembangunan dengan Rektor Unpad pak Himendra (Himendra Wargahadibrata, red.), tapi sejak pergantian rektor tidak berlanjut. Kalau sekarang ada rencana baru yang mendahului itu, lebih bagus, jadi kalaupun rencana lama bersama Unpad tetap berlanjut, kan kita jadi punya dua convention hall," ucap Dada.
Dana pembangunan, seluruhnya akan ditanggung oleh PT Bandung Cipta Cemerlang. "Kita butuh convention hall terutama sejak tahun 2005, Pemkot belum bisa membangun karena tidak ada dana, sedangkan swasta selama ini belum ada yang serius, mudah-mudahan kali ini akan membangun tanpa melihat untung rugi, kalaupun dari convention hall rugi kan bisa tertutupi oleh cafe dan hotelnya," katanya.
Dada mengatakan, untuk memuluskan jalannya pembangunan, akan mempermudah perizinan selama PT Bandung Cipta Cemerlang memenuhi seluruh persyaratan sesuai prosedur yang berlaku.
Perwakilan PT Bandung Cipta Cemerlang Henry Hidjaja mengatakan, gedung convention hall sebenarnya sudah terbangun di kawasan BCC, Jln. Soekarno Hatta Bandung sejak satu tahun terakhir. Namun, pihaknya akan melakukan pengembangan sehingga BCC yang telah ada memenuhi standar internasional.
"Sebelumnya memang sudah ada bangunan, tapi hanya alakadarnya, jadi akan direnovasi total," kata Henry. Dalam area BCC yang ada saat ini, hanya ada satu bangunan utama seluas 2.000 meter persegi.
Dia juga mengatakan, selain membangun convention hall yang juga berfungsi sebagai gedung eksibisi, BCC akan dilengkapi oleh hotel bintang tiga, cafe, foodcourt, dan kantin. Seluruhnya memiliki luas total 7 hektare.
Namun, Henry masih belum mengetahui pelaksanaan pembangunan tersebut. Alasannya, perizinan yang diperlukan belum diperoleh oleh Pemkot Bandung.
"Kalau hari ini sudah ada izinnya, besok juga bisa dibangun. Kami inginnya secepatnya, begitu perizinan sudah lengkap," ujarnya.
Pemilihan lokasi di Jln. Soekarno Hatta karena dianggap strategis. Selain bisa diakses lewat tiga ruas tol, yaitu Pasir Koja, Moh. Toha, dan Buah Batu, lokasi tersebut juga mudah dijangkau karena dilewati banyak jalur angkutan umum, terutama Trans Metro Bandung.
Disinggung mengenai nilai investasi, Henry menolak mengomentari. "Yang pasti kalau hanya dari convention hall saja tidak menguntungkan," ujarnya. (A-175/das)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Hal itu terungkap dalam ekspose pembangunan BCC di Pendopo Walikota Bandung, Selasa (25/10). Walikota Bandung Dada Rosada mengatakan, pembangunan convention hall di Kota Bandung diperlukan, karena hingga saat ini tidak ada satu pun convention hall berstandar internasional di Kota Bandung.
"Pemkot Bandung sudah mewacanakan pembangunan convention hall sejak tahun 1983, tapi sampai sekarang belum terwujud juga," kata Dada.
Seperti diketahui, awal tahun 2010, Pemkot Bandung dan Unpad berencana membangun BCC di atas lahan seluas 10,5 hektare di kawasan sekeloa, Bandung. Namun rencana tersebut mendapat banyak resistensi dari masyarakat karena dikhawatirkan akan menggusur ratusan rumah yang ada di kawasan Lebakgede dan Sekeloa. Klaim kepemilikan tanah pun terjadi antara Unpad dengan warga yang kebanyakan menetap sejak 1942 tersebut.
"Satu atau dua tahun lalu memang ada rencana kerjasama pembangunan dengan Rektor Unpad pak Himendra (Himendra Wargahadibrata, red.), tapi sejak pergantian rektor tidak berlanjut. Kalau sekarang ada rencana baru yang mendahului itu, lebih bagus, jadi kalaupun rencana lama bersama Unpad tetap berlanjut, kan kita jadi punya dua convention hall," ucap Dada.
Dana pembangunan, seluruhnya akan ditanggung oleh PT Bandung Cipta Cemerlang. "Kita butuh convention hall terutama sejak tahun 2005, Pemkot belum bisa membangun karena tidak ada dana, sedangkan swasta selama ini belum ada yang serius, mudah-mudahan kali ini akan membangun tanpa melihat untung rugi, kalaupun dari convention hall rugi kan bisa tertutupi oleh cafe dan hotelnya," katanya.
Dada mengatakan, untuk memuluskan jalannya pembangunan, akan mempermudah perizinan selama PT Bandung Cipta Cemerlang memenuhi seluruh persyaratan sesuai prosedur yang berlaku.
Perwakilan PT Bandung Cipta Cemerlang Henry Hidjaja mengatakan, gedung convention hall sebenarnya sudah terbangun di kawasan BCC, Jln. Soekarno Hatta Bandung sejak satu tahun terakhir. Namun, pihaknya akan melakukan pengembangan sehingga BCC yang telah ada memenuhi standar internasional.
"Sebelumnya memang sudah ada bangunan, tapi hanya alakadarnya, jadi akan direnovasi total," kata Henry. Dalam area BCC yang ada saat ini, hanya ada satu bangunan utama seluas 2.000 meter persegi.
Dia juga mengatakan, selain membangun convention hall yang juga berfungsi sebagai gedung eksibisi, BCC akan dilengkapi oleh hotel bintang tiga, cafe, foodcourt, dan kantin. Seluruhnya memiliki luas total 7 hektare.
Namun, Henry masih belum mengetahui pelaksanaan pembangunan tersebut. Alasannya, perizinan yang diperlukan belum diperoleh oleh Pemkot Bandung.
"Kalau hari ini sudah ada izinnya, besok juga bisa dibangun. Kami inginnya secepatnya, begitu perizinan sudah lengkap," ujarnya.
Pemilihan lokasi di Jln. Soekarno Hatta karena dianggap strategis. Selain bisa diakses lewat tiga ruas tol, yaitu Pasir Koja, Moh. Toha, dan Buah Batu, lokasi tersebut juga mudah dijangkau karena dilewati banyak jalur angkutan umum, terutama Trans Metro Bandung.
Disinggung mengenai nilai investasi, Henry menolak mengomentari. "Yang pasti kalau hanya dari convention hall saja tidak menguntungkan," ujarnya. (A-175/das)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com