IMAM CAHYADI/GM
PARA PKL tengah menjajakan dagangannya di kawasan Gasibu Bandung, Minggu (9/10). Penataan PKL Gasibu yang belum tuntas mengakibatkan semrawutnya kawasan tersebut dan kerap menimbulkan kemacetan.
GASIBU,(GM)-
Kemacetan lalu lintas di kawasan Gasibu kembali terjadi, Minggu (9/10). Kendaraan dari arah timur dan barat yang melintas di Jln. P.H.H. Mustopha dan fly over Pasupati, antreannya hingga beberapa ratus meter. Kemacetan tersebut disebabkan kembali melubernya pedagang kaki lima (PKL) ke jalan-jalan di sekitar Lapangan Gasibu. PKL tersebut meluber ke jalan karena Lapangan Gasibu digunakan untuk kegiatan Kickfest 2011.
Pantauan "GM" di lokasi para PKL mulai kembali leluasa berjualan di Jln. Surapati, Sentot Alibasja, Aria Jipang, dan Jln. Diponegoro. Tidak hanya di trotoar, sebagian berjualan di badan jalan.
Salah seorang warga pengguna jalan, Angki mengeluhkan kembali macetnya arus lalu lintas di fly over Pasupati arah Gasibu karena kembali maraknya PKL di badan jalan. Menurut Angki, kondisi ini merugikan masyarakat banyak, namun menguntungkan beberapa kelompok.
"Terus terang saja, saya merasa dirugikan kalau setiap minggu seperti ini," kata pria berkacamata itu ketika ditemui di kawasan Jln. Diponegoro, Minggu (9/10).
Angki yang tinggal di kawasan Gunung Batu dan hendak mengunjungi saudaranya di Antapani itu menilai, penataan PKL Gasibu hanya menjadi wacana yang tidak pernah terlaksana. Ia mengetahui rencana penataan itu dari media massa. Ia melihat, Pemkot Bandung saat ini dalam posisi diam dan tidak melakukan langkah apa pun.
"Dulu awal-awalnya saya baca di koran, Pemkot Bandung begitu semangat untuk menata. Tapi kenapa sekarang jadi melempem? Kasihan dong masyarakat banyak, yang merasa terganggu dengan PKL Gasibu. Tolong sesegera mungkin ini kembali menjadi perhatian dan jangan sampai dibiarkan," terangnya.
Warga lainnya, Ny. Tanti juga menilai keberadaan PKL Gasibu memang harus ditata. Ia melihat, kondisi Gasibu saat ini semrawut dan terkesan kumuh. Padahal Gasibu bisa dibilang sebagai salah satu etalase Kota Bandung.
"Harusnya memang ditata ya, jangan dibiarkan seperti sekarang. Saya sendiri memang sesekali berbelanja ke Gasibu, karena banyak barang yang murah. Kalau dihilangkan atau diberantas sih kasihan juga, lebih baik ditata saja," ujarnya.
Ia pun mengetahui rencana penataan PKL Gasibu. Namun menurutnya, program itu saat ini sepertinya sudah dilupakan Pemkot Bandung. "Saya tahu program itu, tapi kalau tidak salah belum dilakukan ya? Sayang kalau dibiarkan, Bandung akan semakin semrawut," imbuhnya.
Kegiatan Kickfest
Sementara itu terkait kemacetan yang terjadi, Kepala Dishub Kota Bandung Prijo Soebiandono menilainya sebagai akibat dari kegiatan Kickfest 2011. Dengan kegiatan itu, Lapangan Gasibu tidak bisa digunakan PKL dan mereka memilih berjualan di trotoar dan badan jalan. "Mereka (PKL, red) ingin tetap berjualan, jadinya trotoar dan jalan ada yang digunakan lagi. Akibatnya ya pasti terjadi kemacetan," kata Prijo.
Mengenai kelanjutan penataan PKL Gasibu, hingga saat ini memang masih menggantung. Sudah hampir satu tahun masalah tersebut masih belum ada solusinya.
Upaya Pemkot Bandung pun saat ini terkesan melonggar. Bahkan dikatakan Ketua Tim Penataan PKL Gasibu, Timbul Butarbutar, penanganan PKL Gasibu kemungkinan besar akan mundur hingga 2012.
Pemkot Bandung sendiri, tambah Timbul, saat ini belum memiliki upaya lainnya selain menggandeng pihak ketiga. Yang menjadi masalah adalah kemampuan anggaran. (Galamedia B.114)**
PARA PKL tengah menjajakan dagangannya di kawasan Gasibu Bandung, Minggu (9/10). Penataan PKL Gasibu yang belum tuntas mengakibatkan semrawutnya kawasan tersebut dan kerap menimbulkan kemacetan.
GASIBU,(GM)-
Kemacetan lalu lintas di kawasan Gasibu kembali terjadi, Minggu (9/10). Kendaraan dari arah timur dan barat yang melintas di Jln. P.H.H. Mustopha dan fly over Pasupati, antreannya hingga beberapa ratus meter. Kemacetan tersebut disebabkan kembali melubernya pedagang kaki lima (PKL) ke jalan-jalan di sekitar Lapangan Gasibu. PKL tersebut meluber ke jalan karena Lapangan Gasibu digunakan untuk kegiatan Kickfest 2011.
Pantauan "GM" di lokasi para PKL mulai kembali leluasa berjualan di Jln. Surapati, Sentot Alibasja, Aria Jipang, dan Jln. Diponegoro. Tidak hanya di trotoar, sebagian berjualan di badan jalan.
Salah seorang warga pengguna jalan, Angki mengeluhkan kembali macetnya arus lalu lintas di fly over Pasupati arah Gasibu karena kembali maraknya PKL di badan jalan. Menurut Angki, kondisi ini merugikan masyarakat banyak, namun menguntungkan beberapa kelompok.
"Terus terang saja, saya merasa dirugikan kalau setiap minggu seperti ini," kata pria berkacamata itu ketika ditemui di kawasan Jln. Diponegoro, Minggu (9/10).
Angki yang tinggal di kawasan Gunung Batu dan hendak mengunjungi saudaranya di Antapani itu menilai, penataan PKL Gasibu hanya menjadi wacana yang tidak pernah terlaksana. Ia mengetahui rencana penataan itu dari media massa. Ia melihat, Pemkot Bandung saat ini dalam posisi diam dan tidak melakukan langkah apa pun.
"Dulu awal-awalnya saya baca di koran, Pemkot Bandung begitu semangat untuk menata. Tapi kenapa sekarang jadi melempem? Kasihan dong masyarakat banyak, yang merasa terganggu dengan PKL Gasibu. Tolong sesegera mungkin ini kembali menjadi perhatian dan jangan sampai dibiarkan," terangnya.
Warga lainnya, Ny. Tanti juga menilai keberadaan PKL Gasibu memang harus ditata. Ia melihat, kondisi Gasibu saat ini semrawut dan terkesan kumuh. Padahal Gasibu bisa dibilang sebagai salah satu etalase Kota Bandung.
"Harusnya memang ditata ya, jangan dibiarkan seperti sekarang. Saya sendiri memang sesekali berbelanja ke Gasibu, karena banyak barang yang murah. Kalau dihilangkan atau diberantas sih kasihan juga, lebih baik ditata saja," ujarnya.
Ia pun mengetahui rencana penataan PKL Gasibu. Namun menurutnya, program itu saat ini sepertinya sudah dilupakan Pemkot Bandung. "Saya tahu program itu, tapi kalau tidak salah belum dilakukan ya? Sayang kalau dibiarkan, Bandung akan semakin semrawut," imbuhnya.
Kegiatan Kickfest
Sementara itu terkait kemacetan yang terjadi, Kepala Dishub Kota Bandung Prijo Soebiandono menilainya sebagai akibat dari kegiatan Kickfest 2011. Dengan kegiatan itu, Lapangan Gasibu tidak bisa digunakan PKL dan mereka memilih berjualan di trotoar dan badan jalan. "Mereka (PKL, red) ingin tetap berjualan, jadinya trotoar dan jalan ada yang digunakan lagi. Akibatnya ya pasti terjadi kemacetan," kata Prijo.
Mengenai kelanjutan penataan PKL Gasibu, hingga saat ini memang masih menggantung. Sudah hampir satu tahun masalah tersebut masih belum ada solusinya.
Upaya Pemkot Bandung pun saat ini terkesan melonggar. Bahkan dikatakan Ketua Tim Penataan PKL Gasibu, Timbul Butarbutar, penanganan PKL Gasibu kemungkinan besar akan mundur hingga 2012.
Pemkot Bandung sendiri, tambah Timbul, saat ini belum memiliki upaya lainnya selain menggandeng pihak ketiga. Yang menjadi masalah adalah kemampuan anggaran. (Galamedia B.114)**