Mimpi Jadi Kenyataan
Meski baru pertama kali bergabung, Sigit langsung merebut posisi utama di dalam tim inti Mustika. Kepercayaan Mustika tersebut dibayar dengan 4 gol yang disumbangkannya sepanjang musim itu, atau hanya kalah 2 gol dari Rudi. Selain itu, berkat kematangannya, Sigit juga tampil konsisten sepanjang kompetisi. Tak heran kalau banyak orang berdecak kagum dengan performanya. Sayang, bakat besar Sigit sempat tidak tercium oleh anggota tim pelatih PERSIB. Yang meyakini kemampuan Sigit malah Rahmad Darmawan, pelatih yang sukses mengantarkan Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC menjadi kampiun. Tanpa banyak basa-basi, RD -â€"sapaan akrab Rahmad Darmawan-- memboyong Sigit ke klub barunya, Persija Jakarta.
Meski tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain karena Persija punya striker-striker papan atas macam Bambang Pamungkas, Aliyudin, Greg Nwokolo dan Agu Casmir, pada musim 2011-2012, Sigit akhirnya mendapatkan kesempatan bergabung dengan PERSIB senior. Buat saya, kembali ke PERSIB adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Saya akan menjawab kepercayaan ini dengan performa terbaik,katanya. ***
sumber : persib.co.id
Dari sekian banyak striker yang pernah menjadi tandem Rudi Geofani Sumantri sejak "Maung Ngora" manggung di LSI 2008-2009, Sigit Hermawan boleh jadi merupakan duet paling serasi buat pencetak gol terbanyak abadi LSI U-21 ini. Buktinya, hanya striker kelahiran Sumedang, 25 Oktober 1990 inilah yang mampu mengimbangi produktivitas gol Rudi.
Karena itu, meski hanya semusim, yaitu pada LSI U-21 2009-2010, performa pemain asal klub Saint Prima ini cukup memberikan kontribusi buat "Maung Ngora". Setidaknya, kehadiran Sigit menjadi solusi buat pelatih Mustika Hadi untuk mengatasi minimnya produktivitas gol "Maung Ngora" akibat buruknya penyelesaian akhir.
Karena itu, meski hanya semusim, yaitu pada LSI U-21 2009-2010, performa pemain asal klub Saint Prima ini cukup memberikan kontribusi buat "Maung Ngora". Setidaknya, kehadiran Sigit menjadi solusi buat pelatih Mustika Hadi untuk mengatasi minimnya produktivitas gol "Maung Ngora" akibat buruknya penyelesaian akhir.
Meski baru pertama kali bergabung, Sigit langsung merebut posisi utama di dalam tim inti Mustika. Kepercayaan Mustika tersebut dibayar dengan 4 gol yang disumbangkannya sepanjang musim itu, atau hanya kalah 2 gol dari Rudi. Selain itu, berkat kematangannya, Sigit juga tampil konsisten sepanjang kompetisi. Tak heran kalau banyak orang berdecak kagum dengan performanya. Sayang, bakat besar Sigit sempat tidak tercium oleh anggota tim pelatih PERSIB. Yang meyakini kemampuan Sigit malah Rahmad Darmawan, pelatih yang sukses mengantarkan Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC menjadi kampiun. Tanpa banyak basa-basi, RD -â€"sapaan akrab Rahmad Darmawan-- memboyong Sigit ke klub barunya, Persija Jakarta.
Meski tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain karena Persija punya striker-striker papan atas macam Bambang Pamungkas, Aliyudin, Greg Nwokolo dan Agu Casmir, pada musim 2011-2012, Sigit akhirnya mendapatkan kesempatan bergabung dengan PERSIB senior. Buat saya, kembali ke PERSIB adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Saya akan menjawab kepercayaan ini dengan performa terbaik,katanya. ***
sumber : persib.co.id