UNTUK memenuhi rasa rindu terhadap sosok Euis Komariah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menggelar hasil pergelaran pewarisan "Seni Kawih Lagam Euis Komariah" di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Jumat (7/10) mulai pukul 19.30 WIB. Pada pergelaran tersebut tidak kurang dari 15 generasi muda atau juru tembang menampilkan kawih Sunda dengan gaya Euis Komariah.
Sebelumnya, ke-15 juru tembang dari berbagai daerah di Jabar ini mendapat pewarisan atau ilmu di bidang tembang kawih Sunda, khususnya lagam Euis Komariah selama kurang lebih dua bulan di rumah tinggal sang juru tembang di Jln. Kopo Bandung. "Untuk bisa menyaksikan hasil pewarisan ini, para juru tembang ini akan dipentaskan sekaligus evaluasi, pada pergelaran Seni Kawih Lagam Euis Komariah di GK Sunan Ambu STSI Bandung," ungkap Kabid Kesenian, Disparbud Jabar, Zen Jaenudin yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/10).
Kegiatan pewarisan ini dilakukan agar tembang Sunda gaya atau lagam Euis Komariah tidak begitu saja hilang. Karena itu, pewarisan sengaja diberikan kepada kalangan generasi muda terutama mereka yang berkecimpung dalam kesenian maupun seni tembang Sunda. Terlebih tidak ada satu orang pun dari anak-anak almarhumah yang mengikuti jejaknya. "Kalaupun ada, Neneng Dinar, itu pun bukan bagian dari keluarga, hanya murid," tambahnya.
Mereka yang terpilih, yakni Gilang Barnas, Fazar Rofandi, Soni Riza, Dilla, Iis Tatang, Nopi, Eva, Intan, M, Ridwan, Dila Dzikiawan, Nurul Chalidania, Iis Sumi, Fitri India, Rika Rafika, dan Rita Tila. Menurut Zen, semua akan tampil dalam gelaran Seni Kawih Sunda Lagam Euis Komariah di hadapan masyarakat sekaligus dievaluasi. (kiki kurnia/"GM")**
Sebelumnya, ke-15 juru tembang dari berbagai daerah di Jabar ini mendapat pewarisan atau ilmu di bidang tembang kawih Sunda, khususnya lagam Euis Komariah selama kurang lebih dua bulan di rumah tinggal sang juru tembang di Jln. Kopo Bandung. "Untuk bisa menyaksikan hasil pewarisan ini, para juru tembang ini akan dipentaskan sekaligus evaluasi, pada pergelaran Seni Kawih Lagam Euis Komariah di GK Sunan Ambu STSI Bandung," ungkap Kabid Kesenian, Disparbud Jabar, Zen Jaenudin yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/10).
Kegiatan pewarisan ini dilakukan agar tembang Sunda gaya atau lagam Euis Komariah tidak begitu saja hilang. Karena itu, pewarisan sengaja diberikan kepada kalangan generasi muda terutama mereka yang berkecimpung dalam kesenian maupun seni tembang Sunda. Terlebih tidak ada satu orang pun dari anak-anak almarhumah yang mengikuti jejaknya. "Kalaupun ada, Neneng Dinar, itu pun bukan bagian dari keluarga, hanya murid," tambahnya.
Mereka yang terpilih, yakni Gilang Barnas, Fazar Rofandi, Soni Riza, Dilla, Iis Tatang, Nopi, Eva, Intan, M, Ridwan, Dila Dzikiawan, Nurul Chalidania, Iis Sumi, Fitri India, Rika Rafika, dan Rita Tila. Menurut Zen, semua akan tampil dalam gelaran Seni Kawih Sunda Lagam Euis Komariah di hadapan masyarakat sekaligus dievaluasi. (kiki kurnia/"GM")**