NGAMPRAH, (PRLM).- Konsultan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tower Batujajar menargetkan penyelesaian projek pada Desember 2011 mendatang. Namun, target penyelesaian projek Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) itu bisa dicapai jika ada penambahan waktu penyelesaian projek.
â€Å“Target penyelesaian pembangunan pada November 2011 ini tidak akan terkejar, karena sebelumnya kami mengalami berbagai kendala, ucap Konsultan Pembangunan Rusunawa Batujajar PT Deta Decon Wawan Darmawan, beberapa waktu lalu.
Pembangunan yang telah dimulai sejak Januari 2011 itu hingga Oktober ini baru menyelesaikan sekitar 41 persen pekerjaan. Selain disebabkan keterlambatan penerimaan desain dari Kemenpera, kendala lain juga dialami ketika pematangan lahan Tower Rusunawa yang berlokasi di Desa Laksana Mekar, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat itu.
â€Å“Lahan tersebut merupakan bekas sawah. Kami harus melakukan cut and fill lokasi projek, ujarnya.Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan perpanjangan waktu pengerjaan sampai Desember 2011.
"Pada bulan Desember bisa beres asalkan ada penambahan jumlah pekerja dan jam kerjanya. Sekarang ini pekerja yang dilibatkan sebanyak 74 orang dengan jam kerja dari pukul 08.00 sampai 21.30 WIB," ungkapnya.
Rusunawa pertama di Kabupaten Bandung Barat itu berdiri di atas lahan seluas 5.680 meter persegi, dengan konsep twin block. Tower kembar yang terdiri atas lima lantai itu masing-masing lantainya akan tersusun sebanyak 20 unit rusunawa. Total, Tower Rusunawa Batujajar yang didanai APBN sebesar Rp 11 miliar itu akan menyediakan 97 unit rusunawa.
Masing-masing unit rusunawa dengan luas sekitar 4x6,5 meter itu akan terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, ruang keluarga, dan kamar mandi.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Ade Yayat mengatakan, rusunawa yang berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar itu sejak awal bukanlah area siap bangun, sehingga kontraktor harus melakukan cut and fill terlebih dahulu.
"Sejauh ini pihak kontraktor baru bisa membangun 41%. Konsultan sudah mengajukan perpanjangan masa kontrak atau addendum. Sebenarnya, proyek ini termasuk dalam tahun anggaran 2010, tapi baru direalisasikan pada 2011," ucapnya.
Ade mengatakan, rumah susun itu diprioritaskan untuk buruh dan para pekerja industri, mengingat di kawasan Batujajar tersebar perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan.
Oleh karena itu, selain kawasan Batujajar, ke depan tidak menutup kemungkinan rusunawa akan dibangun di daerah kantong-kantong industri, seperti Kecamatan Padalarang, Ngamprah, dan Cipeundeuy.
"Rusunawa ini merupakan alternatif solusi untuk penataan daerah kumuh yang padat penduduk," kata Ade. (A-196/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
â€Å“Target penyelesaian pembangunan pada November 2011 ini tidak akan terkejar, karena sebelumnya kami mengalami berbagai kendala, ucap Konsultan Pembangunan Rusunawa Batujajar PT Deta Decon Wawan Darmawan, beberapa waktu lalu.
Pembangunan yang telah dimulai sejak Januari 2011 itu hingga Oktober ini baru menyelesaikan sekitar 41 persen pekerjaan. Selain disebabkan keterlambatan penerimaan desain dari Kemenpera, kendala lain juga dialami ketika pematangan lahan Tower Rusunawa yang berlokasi di Desa Laksana Mekar, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat itu.
â€Å“Lahan tersebut merupakan bekas sawah. Kami harus melakukan cut and fill lokasi projek, ujarnya.Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan perpanjangan waktu pengerjaan sampai Desember 2011.
"Pada bulan Desember bisa beres asalkan ada penambahan jumlah pekerja dan jam kerjanya. Sekarang ini pekerja yang dilibatkan sebanyak 74 orang dengan jam kerja dari pukul 08.00 sampai 21.30 WIB," ungkapnya.
Rusunawa pertama di Kabupaten Bandung Barat itu berdiri di atas lahan seluas 5.680 meter persegi, dengan konsep twin block. Tower kembar yang terdiri atas lima lantai itu masing-masing lantainya akan tersusun sebanyak 20 unit rusunawa. Total, Tower Rusunawa Batujajar yang didanai APBN sebesar Rp 11 miliar itu akan menyediakan 97 unit rusunawa.
Masing-masing unit rusunawa dengan luas sekitar 4x6,5 meter itu akan terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, ruang keluarga, dan kamar mandi.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Ade Yayat mengatakan, rusunawa yang berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar itu sejak awal bukanlah area siap bangun, sehingga kontraktor harus melakukan cut and fill terlebih dahulu.
"Sejauh ini pihak kontraktor baru bisa membangun 41%. Konsultan sudah mengajukan perpanjangan masa kontrak atau addendum. Sebenarnya, proyek ini termasuk dalam tahun anggaran 2010, tapi baru direalisasikan pada 2011," ucapnya.
Ade mengatakan, rumah susun itu diprioritaskan untuk buruh dan para pekerja industri, mengingat di kawasan Batujajar tersebar perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan.
Oleh karena itu, selain kawasan Batujajar, ke depan tidak menutup kemungkinan rusunawa akan dibangun di daerah kantong-kantong industri, seperti Kecamatan Padalarang, Ngamprah, dan Cipeundeuy.
"Rusunawa ini merupakan alternatif solusi untuk penataan daerah kumuh yang padat penduduk," kata Ade. (A-196/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com