BANDUNG, (PRLM).- Tanggal 31 Oktober 2011, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan akan lahir bayi yang ketujuh milyar sebagai penduduk dunia. Fenomena tersebut harus menghadirkan satu buah kesadaran ditengah masyarakat dan keluarga bahwa kelahiran anak bukan hanya sebagai konsekuensi dari sebuah pernikahan, tetapi anak yang dilahirkan harus menjadi aset bagi pembangunan.
Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jabar, Netty Prasetiyani, M.Si., mengharapkan anak yang dilahirkan juga harus menjadi SDM yang berkualitas dan unggul sebagai kontributor pertahanan dunia. Dengan demikian, ketahanan keluarga harus dijaga. Keluarga sebagai institusi sosial terkecil dalam masyarakat merupakan institusi yang akan memperkuat sendi dan pilar bangsa.
â€Å“Keluarga yang kokoh dan memiliki ketahanan akan menjadi institusi yang menjaga seluruh anggota keluarga dari berbagai unsur destruktif yang bertebaran di era globalisasi. Keluarga harus dijadikan sebagai surga di dunia dan harta yang paling berharga bagi diri serta keluarga. Keluarga tempat kembali dan berlabuh sehingga kita harus menjaga keluarga yang ada di Jabar,†katanya kepada â€Å“PRLM†seusai memberikan materi pada rakor Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Jabar 2011, Kamis (27/10) di Bandung.
Netty juga mengatakan dengan diprediksikan akan lahirnya anak ketujuh miliar pada 31 Oktober 2011 harus menjadi renungan tentang masalah kependudukan. Masalah kependudukan bukan persoalan sederhana karena jumlahpenduduk yang banyak akan berimplikasi pada penyediaan layanan pendidikan, kesehatan dan berbagai layanan lainnya.
Persoalan kependudukan akan berimplikasi pada persoalan sosial lainnya seperti korban trafiking, ketenagakerjaan. Untuk itu, harus kita kukuhkan komitmen mulai dari propinsi, kota dan kabupaten se-Jabar bahwa program KB menjadi sarana untuk menghadirkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga sesuai norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Program KB melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan pernikahan, ketahanan keluarga dan juga kesejahteraan menjadi kunci menyelesaikan persoalan kependudukan yang dihadapi saat ini,†ungkapnya. (A-62/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jabar, Netty Prasetiyani, M.Si., mengharapkan anak yang dilahirkan juga harus menjadi SDM yang berkualitas dan unggul sebagai kontributor pertahanan dunia. Dengan demikian, ketahanan keluarga harus dijaga. Keluarga sebagai institusi sosial terkecil dalam masyarakat merupakan institusi yang akan memperkuat sendi dan pilar bangsa.
â€Å“Keluarga yang kokoh dan memiliki ketahanan akan menjadi institusi yang menjaga seluruh anggota keluarga dari berbagai unsur destruktif yang bertebaran di era globalisasi. Keluarga harus dijadikan sebagai surga di dunia dan harta yang paling berharga bagi diri serta keluarga. Keluarga tempat kembali dan berlabuh sehingga kita harus menjaga keluarga yang ada di Jabar,†katanya kepada â€Å“PRLM†seusai memberikan materi pada rakor Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Jabar 2011, Kamis (27/10) di Bandung.
Netty juga mengatakan dengan diprediksikan akan lahirnya anak ketujuh miliar pada 31 Oktober 2011 harus menjadi renungan tentang masalah kependudukan. Masalah kependudukan bukan persoalan sederhana karena jumlahpenduduk yang banyak akan berimplikasi pada penyediaan layanan pendidikan, kesehatan dan berbagai layanan lainnya.
Persoalan kependudukan akan berimplikasi pada persoalan sosial lainnya seperti korban trafiking, ketenagakerjaan. Untuk itu, harus kita kukuhkan komitmen mulai dari propinsi, kota dan kabupaten se-Jabar bahwa program KB menjadi sarana untuk menghadirkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga sesuai norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Program KB melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan pernikahan, ketahanan keluarga dan juga kesejahteraan menjadi kunci menyelesaikan persoalan kependudukan yang dihadapi saat ini,†ungkapnya. (A-62/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com