Sejumlah pengusaha di kawasan Kiaracondong mengaku omzet perusahaan mereka menurun hingga 50%. Kondisi itu terjadi karena hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai revitalisasi kawasan Kiaracondong sehingga kondisi usaha menjadi tidak kondusif.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang perwakilan dari Paguyuban Warga Pengusaha Kiaracondong, Wu Shen usai melakukan audiensi dengan Komisi A DPRD Kota Bandung, Kamis (13/10). Sehubungan hal itu, pihaknya menemui Komisi A untuk mempertanyakan masalah revitalisasi kawasan Kiaracondong tersebut.
Ia mengatakan, sebelumnya pihak pemkot menyatakan akan membentuk tim adhoc. Namun hingga kini pihaknya belum mengetahui kelanjutannya.
"Katanya mau bentuk adhoc, tapi belum tahu hingga kini. Kita belum ada komunikasi lagi dengan pemkot," ujar Wu Shen di Gedung DPRD Kota Bandung, Jln. Aceh, Kamis (13/10).
Wu Shen mengatakan, pihaknya mengharapkan kebijakan mengenai masalah revitalisasi kawasan Kiarcondong ini bisa ditentukan secepatnya. "Kami sih inginnya secepatnya. Makin cepat makin baik, kami 'kan pengusaha serta karyawan inginnya bekerja dengan tenang," ungkap Wu Shen.
Pasca gonjang-ganjing revitalisasi, Wu Shen mengaku usaha perusahaan tidak kondusif. Produktivitas pun menurun karena kondisi karyawan menjadi tidak tenang. "Akibatnya, kita mengalami penurunan omzet hingga 50 persen," tuturnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, Haru Suandharu mengatakan, permasalahan sewa-menyewa di lahan aset Pemkot Bandung di kawasan Kiaracondong, tidak jelas. (B.95)** sumber : (GALAMEDIA)
Hal tersebut diungkapkan salah seorang perwakilan dari Paguyuban Warga Pengusaha Kiaracondong, Wu Shen usai melakukan audiensi dengan Komisi A DPRD Kota Bandung, Kamis (13/10). Sehubungan hal itu, pihaknya menemui Komisi A untuk mempertanyakan masalah revitalisasi kawasan Kiaracondong tersebut.
Ia mengatakan, sebelumnya pihak pemkot menyatakan akan membentuk tim adhoc. Namun hingga kini pihaknya belum mengetahui kelanjutannya.
"Katanya mau bentuk adhoc, tapi belum tahu hingga kini. Kita belum ada komunikasi lagi dengan pemkot," ujar Wu Shen di Gedung DPRD Kota Bandung, Jln. Aceh, Kamis (13/10).
Wu Shen mengatakan, pihaknya mengharapkan kebijakan mengenai masalah revitalisasi kawasan Kiarcondong ini bisa ditentukan secepatnya. "Kami sih inginnya secepatnya. Makin cepat makin baik, kami 'kan pengusaha serta karyawan inginnya bekerja dengan tenang," ungkap Wu Shen.
Pasca gonjang-ganjing revitalisasi, Wu Shen mengaku usaha perusahaan tidak kondusif. Produktivitas pun menurun karena kondisi karyawan menjadi tidak tenang. "Akibatnya, kita mengalami penurunan omzet hingga 50 persen," tuturnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, Haru Suandharu mengatakan, permasalahan sewa-menyewa di lahan aset Pemkot Bandung di kawasan Kiaracondong, tidak jelas. (B.95)** sumber : (GALAMEDIA)