Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung memasang beton konkret pada tembok mural di kawasan Babakan Siliwangi (Baksil) agar tak kembali ambrol. Seperti diketahui, tembok mural ini ambrol pada akhir tahun lalu.
Kini tembok yang hancur akibat longsor tersebut, mulai diperbaiki dengan struktur yang kuat. Diperkirakan kekuatan tembok baru ini bisa bertahan 10 hingga 20 tahun.
"Tembok mural sudah mulai diperbaiki, pengerjaan sudah dilakukan sebelum konferensi. Namun saat Konferensi Tunza sempat terhenti dulu sebentar," ujar Kepala DBMP Kota Bandung, Iming Ahmad saat dihubungi, Minggu (16/10).
Saat ini, perbaikan dilakukan pada tebing yang longsor dan juga saluran air. Diharapkan, perbaikan tebing sepanjang 50 meter dan saluran sepanjang 180 meter ini, bisa selesai pada pertengahan Desember mendatang. "Kita harapkan pertengahan Desember tahun ini sudah beres," ujar Iming.
Pada perbaikan sekarang ini, Iming mengakui, pihaknya menggunakan beton konkret agar lebih kuat. Untuk saluran pun dilakukan dengan cara betonisasi. "Sekarang dibeton dulu dindingnya, begitu saluran air pun kita pasang beton bertulang," terangnya sambil menambahkan, sebelumnya hanya dilakukan pemasang batu dan paving block tanpa betonisasi.
Sekarang, tambah Iming, setelah dibeton dipasang paving block. Pengecoran pada dinding ini, dilakukan agar tembok mural lebih kuat. Dengan beton konkret, tembok akan bisa bertahan 10 sampai 20 tahun. "Insya Allah kuat. Kalau enggak ada struktur tanah di atasnya yang longsor atau bencana besar, tembok kuat," terangnya.
Untuk perbaikan tembok dan saluran ini, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 750 juta. "Dananya masuk di APBD murni sebesar Rp 750 juta. Itu untuk perbaikan tembok dan saluran, salurannya kita perbesar, dan juga dibeton," terangnya.
Tembok yang rusak, lanjut Iming, sekitar 30 meter. Namun yang masuk dalam perbaikan tahun ini sepanjang 50 meter dan saluran air 180 meter. "Secara bertahap tembok yang lainnya pun akan kita beton, agar kekuatannya sama, tapi kita lakukan secara bertahap, sekarang baru sepanjang 50 meter dulu," tegasnya. (B.95)** sumber : (GALAMEDIA)
Kini tembok yang hancur akibat longsor tersebut, mulai diperbaiki dengan struktur yang kuat. Diperkirakan kekuatan tembok baru ini bisa bertahan 10 hingga 20 tahun.
"Tembok mural sudah mulai diperbaiki, pengerjaan sudah dilakukan sebelum konferensi. Namun saat Konferensi Tunza sempat terhenti dulu sebentar," ujar Kepala DBMP Kota Bandung, Iming Ahmad saat dihubungi, Minggu (16/10).
Saat ini, perbaikan dilakukan pada tebing yang longsor dan juga saluran air. Diharapkan, perbaikan tebing sepanjang 50 meter dan saluran sepanjang 180 meter ini, bisa selesai pada pertengahan Desember mendatang. "Kita harapkan pertengahan Desember tahun ini sudah beres," ujar Iming.
Pada perbaikan sekarang ini, Iming mengakui, pihaknya menggunakan beton konkret agar lebih kuat. Untuk saluran pun dilakukan dengan cara betonisasi. "Sekarang dibeton dulu dindingnya, begitu saluran air pun kita pasang beton bertulang," terangnya sambil menambahkan, sebelumnya hanya dilakukan pemasang batu dan paving block tanpa betonisasi.
Sekarang, tambah Iming, setelah dibeton dipasang paving block. Pengecoran pada dinding ini, dilakukan agar tembok mural lebih kuat. Dengan beton konkret, tembok akan bisa bertahan 10 sampai 20 tahun. "Insya Allah kuat. Kalau enggak ada struktur tanah di atasnya yang longsor atau bencana besar, tembok kuat," terangnya.
Untuk perbaikan tembok dan saluran ini, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 750 juta. "Dananya masuk di APBD murni sebesar Rp 750 juta. Itu untuk perbaikan tembok dan saluran, salurannya kita perbesar, dan juga dibeton," terangnya.
Tembok yang rusak, lanjut Iming, sekitar 30 meter. Namun yang masuk dalam perbaikan tahun ini sepanjang 50 meter dan saluran air 180 meter. "Secara bertahap tembok yang lainnya pun akan kita beton, agar kekuatannya sama, tapi kita lakukan secara bertahap, sekarang baru sepanjang 50 meter dulu," tegasnya. (B.95)** sumber : (GALAMEDIA)
