K4-11 Inilah belalang atau udang terbang, makanan khas dari Gunungkidul, yang memiliki nilai komoditi tinggi karena harganya yang mencapai Rp 400 per ekor. GUNUNG KIDUL, — Di mana pun, belalang selalu dikenal sebagai serangga yang merugikan petani karena memakan segala jenis tanaman. Wajar jika petani menganggapnya sebagai musuh besar, selain ulat.Namun, siapa sangka, belalang yang selama ini menjadi ancaman petani justru menjadi makanan khas di Kabupaten Gunung Kidul. Bahkan, oleh kebanyakan orang serangga jenis belalang kayu ini disebut "udang terbang" karena rasanya seperti udang dan bisa terbang pula.Barjo (58), warga Desa Mijahan, Kecamatan Semanu, merupakan sekian dari belasan pemburu belalang yang setiap hari menjajakan belalang di jalan Semanu-Wonosari. Setiap pagi hingga siang menjelang, bersama sesama pemburu belalang ia berkeliling ladang milik warga untuk mencari belalang. Dalam hitungan jam, 400 sampai 500 ekor bisa ia dapatkan.Setelah berburu, belalang-belalang tersebut dibersihkan bulu sayapnya, kemudian direnteng menggunakan lidi dan dijajakan di pinggir jalan. Harganya yang mencapai Rp 400 per ekor menjadikannya sebuah komoditas tersendiri di wilayah perbukitan seribu ini."Karena saat ini sedang tidak musim belalang, harganya ya bisa mencapai Rp 400 per ekor, Mas. Kalau pas lagi musim, harganya tak lebih dari Rp 150 per ekor. Bahkan belalang dari Pacitan, Jawa Timur, juga dijual di sejumlah pasar di Gunung Kidul dalam ukuran kiloan bukan per ekor," tutur Barjo di lokasi mangkalnya, Senin (6/6/2011).Di sepanjang jalan Wonosari-Semanu, tepatnya di kawasan industri di Desa Mijahan, sejumlah warung makan biasa menyajikan menu belalang goreng. Salah satunya adalah warung milik Sukini, yang setiap hari tak kurang dari 2 kilogram belalang goreng mampu terjual dari warungnya.Pembersihan hingga pemasakan belalang ini sangat sederhana. Sebelum dimasak, sayap dan isi perut belalang dibersihkan kemudian dicuci menggunakan air hangat hingga berulang kali."Sejumlah bumbu seperti bawang putih, bawang merah, dan garam yang sudah dihaluskan dicampurkan dengan belalang, kemudian dimasukkan ke penggorengan hingga masak. Belalang juga bisa dimasak dengan dibacem lebih dulu sebelum digoreng," ujar Sukini.Salah satu penikmat "udang terbang", Yuwono (35), yang dijumpai saat menyantap belalang di warung milik Sukini mengaku, selain renyah, rasa belalang juga seperti udang yang digoreng. "Tak sedikit warga dari luar Gunung Kidul membeli udang terbang ini sebagai oleh-oleh makanan khas dari Gunung Kidul," kata Yuwono.Sekalipun belum ada kejelasan mengenai kandungan vitamin yang ada pada serangga berwarna coklat ini, banyak orang meyakini bahwa belalang memiliki kandungan protein yang tinggi.
sumber : www.kompas.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago